20 mahasiswa UT diwisuda di KBRI Kuala Lumpur

id universitas, terbuka, UT, TKI,

20 mahasiswa UT diwisuda di KBRI Kuala Lumpur

Prosesi wisuda mahasiswa UT di KBRI Kuala Lumpur (Foto ANTARA / Agus Setiawan) (1)

"Saya bangga selaku TKI dari Singapura bisa meluangkan waktu antara belajar dan bekerja. Kami di UT diberika kemudahan online dan majikan saya memberikan izin. Kami dipinjami laptop dan lainnya," kata pembantu rumah tangga ini.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sebanyak 20 mahasiswa dari Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka Batam Kelompok Belajar Malaysia dan Singapura diwisuda di KBRI Kuala Lumpur, Minggu (13/11).

Wisuda dihadiri Dubes RI untuk Malaysia, Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir Ari Purbayanto MSc, Rektor Universitas Terbuka, Prof Ir Tian Belawati M Ed Phd, Kepala UPBJJ Batam, Drh Ismed Sawir MSc dan Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Haris Nugroho.

Rektor Universitas Terbuka, Prof Ir Tian Belawati M Ed Phd mengatakan wisuda mahasiswa UT Kelompok Belajar (Pokjar) Kuala Lumpur, Johor Bahru dan Singapura diselenggarakan untuk yang pertama kalinya. 

"Mudah-mudahan ini diselenggarakan bukan untuk yang terakhir kalinya. Saya sangat bangga dengan mahasiswa UT yang sudah menyelesaikan studi-nya karena kuliah di UT itu cukup menantang karena belajar mandiri," katanya.

Dia mengatakan para TKI memiliki jam kerja panjang dan kadang tidak tentu tetapi di tengah-tengah kesibukan mereka bisa mendisiplinkan diri dan menjaga komitmen mereka untuk mencapai cita-cita tersebut.

"Saya secara pribadi menganggap ini merupakan kebanggaan dan ada keharuan juga ternyata orang Indonesia daya juangnya sangat tinggi. Rasanya capeknya kita memfasilitasi mereka jadi terbayar tentu saja ini tidak terjadi kalau tidak didukung KBRI," katanya.

Dia mengatakan pada semester ini mahasiwa UT aktif di 28 negara mencapai 1.900 orang dan yang sudah lulus 230 orang, sedangkan total jumlah alumni sudah 1,5 juta orang dan jumlah mahasiswa UT 300 ribu orang.

"Kami sudah sosialiasi program S2. Walau satu orang sudah bisa mengikuti program S2 UT karena tidak perlu tatap muka, karena itu saya undang para TKI yang ingin lanjut S2 online ada manajemen dan adminstrasi publik," katanya. 

Dubes RI untuk Malaysia, Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno mengatakan wisuda tersebut merupakan salah satu motifasi bagi para TKI yang diharapkan bisa menyebar ke teman-temannya sesama TKI.

"KBRI Kuala Lumpur akan menyiapkan fasilitas perkuliahan. Setiap hari libur kita buka kelas di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) sehingga memudahkan mereka untuk belajar tepat waktu. Ini peluang bagus sehingga keterpaksaan mereka dalam lima tahun bisa memudahkan karir mereka dengan ikut S1," katanya.

Salah seorang wisudawan dari Singapura, Ruliani, mengaku syukur dan bangga karena berhasil menyelesaikan S1 Sastra Inggris dalam jangka empat tahun.

"Saya bangga selaku TKI dari Singapura bisa meluangkan waktu antara belajar dan bekerja. Kami di UT diberika kemudahan online dan majikan saya memberikan izin. Kami dipinjami laptop dan lainnya," kata pembantu rumah tangga ini. 

Dia mengatakan usai wisuda dirinya ingin ke jenjang yang lebih tinggi atau pulang ke Indonesia.

"Kontrak saya tahun depan selesai. Setelah itu ingin melanjutkan atau kembali mengabdi di Indonesia. Selama empat tahun bekerja majikan selalu memberikan dukungan," katanya.