Wakil Dubes Hermono: Perlu Percepatan Penyebaran Informasi

id Wakil Dubes Hermono: Perlu Percepatan Penyebaran Informasi

Wakil Dubes Hermono: Perlu Percepatan Penyebaran Informasi

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - PT TELKOM Indonesia Internasional (Telin) Malaysia bersama Kantor Berita Antara di Malaysia memfasilitasi pertemuan antara pihak KBRI dengan warga Indonesia di Kedai Grapari Telkomsel Chowkit, Kuala Lumpur, dengan topik sarana informasi dari Pemerintah Indonesia (KBRI) bagi WNI.

Acara yang digelar pada Minggu (18/5) itu dihadiri Wakil Duta Besar Indonesia Hermono, Koordinator Fungsi Konsuler, Dino Nurwahyudin, serta CEO Telin Malaysia Oki Wiranto.

Warga Indonesia yang hadir antara lain dari kalangan pekerja yang merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Indonesia, Komunitas Jawa, Sunda, Madura, Kalimantan, Aceh serta perwakilan BNI.

Wakil Dubes Hermono menjelaskan tentang perlunya kecepatan penyebaran informasi dan layanan pemerintah kepada warga Indonesia. Informasi dari KBRI bisa dilihat di website KBRI, Call Center, Radio (kerjasama dengan Kantor Berita Malaysia Bernama), Face Book, serta dialog interaktif seperti acara ini.

Menurut dia, ketidaktahuan serta kurangnya informasi yang jelas tentang persyaratan keimigrasian, pemutihan, kelengkapan persyaratan dokumen, paspor palsu, dan lain lain membuat banyak tenaga kerja Indonesia yang tertipu, terjaring razia, dipulangkan, bahkan dipenjarakan oleh pemerintah Malaysia.

Banyak yang pulang ke Indonesia melalui jalur lain, contohnya dari Thailand dengan kapal yang tidak layak, sehingga ada yang meninggal karena sakit atau karena kapal tersebut tenggelam.

Saat ini KBRI sangat intens membahas permasalahan ini dengan Kementerian Dalam Negeri Indonesia dan pihak pemerintah Malaysia.

CEO TELKOM Indonesia Internasional Malaysia Oki Wiranto dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran TELKOM di Malaysia tidak semata-mata karena pertimbangan bisnis, tapi juga untuk citizen welfare dan sebagai agen pembangunan.

TELKOM telah hadir di 10 negara dimana terdapat banyak pekerja migran Indonesia diantaranya Singapura, Malaysia, Arab Saudi.

Telin Malaysia sudah bekerja sama dengan BNP2TKI Lombok untuk memberikan penyuluhan kepada TKI yang akan berangkat ke Malaysia.

Community Center

Ruangan Community Center di Kedai Grapari juga sebenarnya diperuntukkan bagi warga Indonesia di Malaysia dan KBRI agar terjadi komunikasi dan penyebaran informasi. Telin Malaysia juga bekerja sama dengan KBRI untuk mempersiapkan pusat layanan (Call Center) warga Indonesia, terutama para pekerja.

Pada sesi tanya jawab, banyak permasalahan dan pertanyaan yang disampaikan oleh perwakilan komunitas Indonesia yang hadir, umumnya seputar permasalahan TKI di Malaysia.

Koordinator Fungsi Konsuler Dino Nurwahyudin menjelaskan, pekerja Indonesia harus punya majikan tetap dan tidak bekerja bebas serta berpindah-pindah sehingga ada penjamin di negeri orang.

Bekerja secara bebas bisa dapat gaji lebih besar, tapi diuber dan akhirnya ditangkap polisi, juga akan menimbulkan biaya yang cukup besar.

Di penghujung acara, selain ramah tamah juga para peserta foto bersama dengan Wakil Dubes Hermono, dimana tak lupa beliau menyatakan bahwa acara dialog santai seperti ini akan dilanjutkan secara periodik.
(Adi MS)