Mimpi Mimin Mintarsih bagi anak-anak Indonesia di Malaysia

id Mimin Mintarsih,sanggar bimbingan,Malaysia Oleh Elhami Shifa Ismail/Virna P Setyorini

Mimpi Mimin Mintarsih bagi anak-anak Indonesia di Malaysia

Pendiri dan pengelola Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 menjawab wawancara ANTARA di Kuala Lumpur, Rabu (7/12/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Harapan saya, mungkin dari sekian banyak (murid) itu, ada satu mutiara yang akan membangun Indonesia. Bukan hal yang mustahil

Sebanyak 17 anak di dalam kelompok belajar itu sengaja dipisahkan dengan yang lainnya, khusus mengikuti kelas membaca, menulis dan berhitung (calistung).

Meski dengan keadaan ruang kelas yang sederhana, perasaan bahagia tetap terpancar dari wajah murid-murid yang mengikuti kegiatan pembelajaran di sanggar tersebut.

Proses pembelajaran di sanggar bimbingan tersebut dimulai sejak pukul 07.30 waktu setempat hingga pukul 13.00, dilanjutkan dengan shalat zuhur berjamaah dan kelas agama hingga pukul 16.00.

Sebelum masuk ke kelas masing-masing, semua murid diajak untuk berselawat, shalat duha dan hajat berjamaah. Selanjutnya, Mimin akan mengajak mereka berolah raga ringan di halaman sebuah rumah yang letaknya berseberangan dengan sanggar.
Kegiatan tersebut, ujar Mimin, dilaksanakan setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai. Tujuannya agar anak-anak “dibersihkan” terlebih dahulu, sehingga mereka menjadi lebih ceria dan segar saat belajar.


Mutiara Indonesia

Dengan latar belakang puluhan plakat penghargaan yang berjajar di ruang tamu rumahnya, Mimin terlihat bersemangat menyampaikan harapannya bagi anak-anak sanggar bimbingan yang dijalankannya.

“Harapan saya, mungkin dari sekian banyak (murid) itu, ada satu mutiara yang akan membangun Indonesia. Bukan hal yang mustahil,” ujar dia.

Mimin juga bercerita bagaimana pentingnya pendidikan akhlak pada setiap anak.

Pengelola Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 itu mengatakan akhlak yang baik merupakan hal utama yang diajarkan di sana.

“Saya tidak utamakan pandainya. Akhlak dulu. Orang pandai ada tempatnya, tapi akhlak itu yang sulit sekali. Orang semakin pandai, (tapi) akhlak enggak ada, hancur,” katanya.

Baca juga: Kegembiraan anak-anak PMI belajar di Sanggar Bimbingan Sungai Buloh

Kegigihan Mimin yang tentu didukung oleh suami, keluarga, kerabat dan rekan-rekannya di PCINU Malaysia menguatkan dirinya untuk memberikan ruang bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Semenanjung untuk mendapatkan ilmu melalui sanggar bimbingan yang dikelolanya selama ini, telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Indonesia.

Mimin bersama 21 orang lainnya menerima Hassan Wirajuda Award 2022 dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi di Jakarta, Senin (9/1) malam.

Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi kepada para pelindung WNI di luar negeri yang telah bekerja keras beyond the call of duty.

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, Presiden Joko Widodo menyampaikan permintaannya tentang pentingnya pembangunan community learning center (CLC) di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.

"Mudah-mudahan anak di bawah sanggar bimbingan di manapun berada, semoga ada masa depan yang cerah untuk mereka," kata Mimin penuh harap.

Mimpi Mimin Mintarsih menjadi mimpi semua. Sambil bersama berupaya dan berdoa, agar semua mutiara-mutiara di Semenanjung Malaysia itu dapat bersinar terang membawa perubahan untuk kebaikan bersama di masa depan.

 Baca juga: Sekjen Kemdikbudristek mendatangi sanggar bimbingan di Kuala Lumpur


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mimpi Mimin Mintarsih untuk anak-anak Indonesia di Malaysia