Iprice raih 4 juta dollar AS untuk meta search Asia Tenggara

id iPrice, Meta Search Engine

Iprice raih 4 juta dollar AS untuk meta search Asia Tenggara

iPrice Laptop (1)

"Ambisi kami adalah untuk menjadi pintu gerbang utama untuk retail online di Asia Tenggara. Teknologi dibalik katalog produk kami, bersama dengan monetisasi terbaik, memperbolehkan kami untuk melihat perkembangan vertikal dan horizontal untuk merebut
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - iPrice Group, meta-search engine terbaik di Asia Tenggara mendapatkan pendanaan seri A sebesar 4 Juta dollar AS.

"Pendanaan ini di dipimpin oleh Asia Venture Group (AVG) dan Venturra dengan partisipasi oleh Gobi Parners, DMP, Econa, Starstrike Ventures dan pendanaan personal dari CEO," ujar CEO iPrice Group, David Chmelar di Kuala Lumpur, Selasa.

Dia mengatakan bekerja sama dengan mitra e-commerce saat ini iPrice memiliki kurang lebih 50 juta produk untuk pelanggan di Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Hong Kong.

"Dengan platform agregator yang memudahkan pelanggan untuk mencari produk dengan harga terbaik, iPrice juga membantu para mitra dengan program affiliate yang terjangkau dan diukur berdasarkan hasil, yang sangat membantu upaya pemasaran mereka," katanya.

Semenjak pendanaan lalu, ujar dia, iPrice telah berkembang secara pesat, dengan jumlah trafik yang melonjak sebesar 500 persen pada 12 bulan terakhir.

"Yang lebih luar biasa adalah kami dapat berkembang keseluruhan secara organik dan terus mendapatkan keuntungan lebih cepat dari yang telah direncanakan," katanya.

Untuk mendukung perkembangan ke tahap yang lebih lanjut, iPrice menambahkah dua anggota kunci pada tim kepemimpinan yakni Dr. Konstantin Lange, Co-Founder HappyFresh, sebagai COO dan Matteo Sutto, alumni Zalora dan founder Tate & Tonic, sebagai Senior Vice President of Growth.

Saat ini iPrice memiliki karyawan lebih dari 100 orang, dengan tim lokal yang merepresentasikan masing-masing negara dimana iPrice beroperasi.

"Kami telah melihat kebutuhan akan platform yang komperhensif dimana pelanggan dapat secara konsisten mencari harga terbaik dan juga informasi produk. Di saat yang sama, kami juga melihat adanya kebutuhan akan saluran pemasaran yang terpercaya dan diukur berdasarkan hasil untuk membantu merchant. Dalam 12 bulan terakhir, kami menolong banyak partner kami untuk mengembangkan trafik dan Gross Merchandise Volume sebesar 50 persen," ujar David Chmelar.

Pertumbuhan e-commerce yang sangat cepat dan menjadi sangat terfragmentasi, merupakan tantangan tersendiri bagi pelanggan untuk mencari produk dengan harga terbaik dari begitu banyak merchant.

"Sebuah studi yang iPrice lakukan mengungkapkan bahwa, hanya 2 dari 10 produk di Asia Tenggara yang memiliki harga terendah yang datang dari merchant E-Commerce terbesar, artinya pelanggan masih harus mengunjungi ribuan website lain untuk mendapatkan penawaran yang terbaik," katanya.

Para pemimpin di Google dan Temasek memprediksi bahwa pasar E-Commerce di Asia Tenggara akan menjadi industri bernilai US$ 200 Milyar pada 2025, kebutuhan akan chanel pemasaran yang berbeda-beda sangat tinggi.

Pasar E-Commerce yang sudah lebih dewasa seperti U.S telah menunjukan penting nya chanel pemasaran affiliate bagi E-Commerce. Sebuah studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting mengungkapkan bahwa, mayoritas E-Commerce mendedikasikan 10 persen dari budget pemasaran mereka untuk program affiliate.

Untuk secara maksimal memanfaatkan kesempatan ini, ujar dia, iPrice berencana untuk membuka katalog produk terbesar di Asia Tenggara yang dapat dimonetisasi, kepada website pihak ketiga dengan "tool" yang disesuaikan untuk mendorong potensi pendapatan mereka.

Chmelar melanjutkan kesuksesan iPrice dalam menolong jutaan pelanggan untuk mencari informasi produk yang paling akurat hanya permulaan dari apa yang iPrice ingin capai.

"Ambisi kami adalah untuk menjadi pintu gerbang utama untuk retail online di Asia Tenggara. Teknologi dibalik katalog produk kami, bersama dengan monetisasi terbaik, memperbolehkan kami untuk melihat perkembangan vertikal dan horizontal untuk merebut kesempatan pasar lainnya.

Dia mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat retail online lebih mudah untuk pelanggan, dari Kuala Lumpur sampai Manila dan iPrice sedang membuka jalan ini.

"Dengan kombinasi perkembangan pesat E-Commerce, model bisnis iPrice yang solid, dan kemampuan eksekusi unik tim yang telah dibuktikan, iPrice akan menjadi salah satu perusahaan yang paling menguntungkan yang muncul dari landscape E-Commerce Asia Tenggara," ucap Tim Marbach, CEO dan Founder Asia Venture Group.