BNP2TKI Ajak TKI Berpartisipasi Dalam Pemilihan Presiden

id BNP2TKI Ajak TKI Berpartisipasi Dalam Pemilihan Presiden

BNP2TKI Ajak TKI Berpartisipasi Dalam Pemilihan Presiden

Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur

Bandung, (AntaraKL) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ikut membantu panitia pemilu di luar negeri dengan melakukan sosialisasi dan ajakan kepada para TKI tersebar diseluruh negara asing untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden Indonesia periode 2014-2019.

"Tentu kita melakukan sosialisasi tentang pemilu kepada para TKI yang bekerja di luar negeri, koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur usai meninjau peserta pelamar kerja ke Korea Selatan di Kampus Ikopin, Sumedang, Jabar, Sabtu (14/6).

Ia menuturkan warga negara Indonesia yang tinggal karena bekerja di luar negeri diperkirakan sekitar 4,5 sampai 5 juta orang yang memiliki hak suara.

Jumlah tersebut, kata dia cukup besar sehingga perlu adanya sosialisasi agar TKI mau menyalurkan hak suaranya pada pemilihan presiden.

Untuk itu, kata Gatot, BNP2TKI lembaga pemerintahan yang menangani TKI memiliki kewajiban membantu mensukseskan dan meminimalisasi golput di luar negeri pada pemilihan presiden Indonesia.

"Disana (luar negeri) punya PPLN (Panitia pemungutan suara luar negeri) pemilu, dan kami membantu mensukseskan pemilu bersama kementerian luar negeri dan duta besar setiap negara," kata mantan Duta Besar Arab Saudi itu.

Ia mengungkapkan pentingnya sosialiasi tentang Pemilu kepada TKI di luar negeri karena rawan terjadinya golput atau tidak menyalurkan hak suaranya.

Ia mencontohkan seperti TKI yang bekerja sebagai ibu rumah tangga seringkali dilarang oleh majikannya ke luar rumah sehingga tidak dapat menyalurkan hak suaranya ke tempat pemungutan yang sudah disiapkan PPLN.

"Partisipasi pemilih diluar negeri rendah, kenapa karena pertama alamat yang terserak tersebar seluruh pelosok, dan susahnya keluar rumah," katanya.

Ia berharap sosialisasi tentang pemilu Indonesia melalui berbagai kegiatan seperti pengajian di luar negeri dapat meningkatkan partisipasi TKI untuk memilih.

"Kita juga ada pengajian seperti di Malaysia, dan ada penyampaian tentang pentingnya pemilu juga," kata Gatot. (Feri Purnama/sh)