Tim Gebyar Nusantara tampil memukau di Belanda

id Gebyar Nusantara

Tim Gebyar Nusantara tampil memukau di Belanda

Penampilan Tim Gebyar Nusantara (1)

"Meskipun Pasar Sluiskil sudah dimulai sejak 23 tahun yang lalu, ini penampilan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang luar biasa dan baru pertama kali ini terjadi atas upaya Bonte Avond Club (BAC) Sluiskil yang mengundang SIKL untuk tampil di pentas Pa
Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - Tim kesenian Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) "Gebyar Nusantara" tampil memukau di hadapan 500 lebih masyarakat Sluiskil, Kota Terneuzen, Belanda di Auditorium Meulangat, Minggu.

Sebanyak 36 siswa SIKL mulai dari kelas 7 SMP hingga 12 SMA menampilkan berbagai tarian dan musik tradisional secara bagus dan sempurna.

Para siswa memulai penampilan pukul 20:00 waktu Belanda dengan tari kolosal pembukaan "gebyar nusantara" yang sangat harmoni gabungan dari berbagai tarian nusantara menggambarkan keragaman seni dan budaya Indonesia.

Brian Velino Adinata, siswa kelas 12 yang berperan menjadi pemandu acara yang "kocak" dapat membawa penonton tersenyum dan berdecak menyaksikan satu demi satu rangkain acara yang dibagi dalam dua sesi hingga pukul 23:00 waktu setempat.

Setelah tari kolosal disajikan secara berturut-turut, yaitu tari tor-tor, tari bali, musik angklung awi, penampilan angklung dengan lagu-lagu daerah dan pop yang dinyanyikan oleh guru dan siswa, tari kreasi Jawa (Yogyakarta), tari permainan suku dayak, rampak kendang, tari saman dan sajian nyanyian dengan musik angklung yang sangat memukau.

Angklung awi yang disajikan begitu atraktif, juga tari saman dan persembahan lagu termasuk lagu Belanda dengan iringan angklung mengundang decak luar biasa dari penonton yang umumnya warga Belanda/keturunan yang memadati auditorium.

Para penonton menyatakan decak kekagumannya kepada siswa-siswi SIKL yang tampil sangat sempurna, sehingga sedikitpun mereka tidak beranjak dari tempat duduknya.

"Meskipun Pasar Sluiskil sudah dimulai sejak 23 tahun yang lalu, ini penampilan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur yang luar biasa dan baru pertama kali ini terjadi atas upaya Bonte Avond Club (BAC) Sluiskil yang mengundang SIKL untuk tampil di pentas Pasar Sluiskil dan sekaligus melaksanakan program homestay," ungkap salah seorang penonton warga Belanda keturunan Indonesia dengan Bahasa Indonesianya logat Belanda.

Hal yang sama dijelaskan oleh Madam Suus, salah seorang pegiat BAC yang sudah lama bersama dengan saudara kembar Gert Jansen dan Bert Jansen menjadi nara hubung BAC dengan SIKL.

Pasar Sluiskil dibuka mulai kemarin Sabtu (23/09) siang menampilkan berbagai `stand` makanan Indonesia dan `souvenir` yang dijual oleh warga Belanda atau keturunan.

Turut hadir `stand` Garuda Indonesia yang mempromosikan tiket penerbangan diskon ke Indonesia juga memberikan `door prize`.

Masyarakat Sluiskil dan sekitarnya mulai hadir sejak siang itu membeli berbagai makanan dan `souvenir` yang ditawarkan.

Tim Angklung Ari SIKL mengisi hiburan di panggung depan Auditorium Meulangat.

Pembukaan Pasar Sluiskil dilakukan pada sore hari pukul 17:00 waktu setempat dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wisata Puja, Walikota Terneuzen, Jan Lonink, Ketua BAC, Diederick Benjaminz, Atdikbud KBRI Den Haag, Prof. Bambang Hari Wibisono, Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, Prof. Ari Purbayanto, Kepala SIKL, Agustinus Suharto dan sejumlah tamu VIP lainnya. (TZ-A034)

(T.A034/B/H007/H007) 24-09-2017 17:26:37