Arus Mudik WNI ke Sumatera Kian Padat

id Arus Mudik WNI ke Sumatera Kian Padat

Arus Mudik WNI ke Sumatera Kian Padat

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno (tengah) memantau arus mudik WNI di Malaysia melalui Pelabuhan Klang, Selangor, Kamis (24/7). Foto Antara/Aulia Badar

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Arus mudik warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia ke sejumlah daerah di Sumatera pada H-4 Idul Fitri 1435 Hijriyah, Kamis (24/7), semakin padat.

Berdasar pantauan ANTARA di Pelabuhan Klang, Selangor, kepadatan calon penumpang kapal laut yang hendak menuju Sumatera membuat sejumlah ruas jalan di dalam pelabuhan yang biasanya sepi kini menjadi tempat menunggu WNI.

Para WNI yang ada di Pelabuhan Klang tersebut ingin mudik ke Tanjung Balai Karimun, Sumatera Utara dan Dumai, propinsi Riau.

Calon penumpang tersebut terpaksa menunggu di luar karena harus mengantre sebelum memasuki ruang imigrasi agar diperbolehkan menaiki kapal untuk diberangkatkan.

Jumlah penumpang yang menggunakan jasa pengangkutan laut di pelabuhan Klang, saat ini bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 orang per hari. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibanding hari-hari biasa yang rata-rata sekitar 1.000 penumpang ke Indonesia.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno turut memantau langsung situasi di pelabuhan Klang dan berbincang-bincang dengan sejumlah WNI yang akan mudik ke kampung halamannya.

Dari pantauan Dubes Herman, suasana di pelabuhan cukup kondusif meskipun jumlah penumpang terbilang banyak.

Dubes pun mendapatkan keterangan dari Shah Bandar Pelabuhan Klang bahwa dalam tiga hari terakhir ini penumpang membludak dan diperkirakan akan terus ramai sampai menjelang Lebaran.

Dalam situasi seperti ini, Dubes meminta kepada pihak pelabuhan agar mereka dapat diberangkatkan semuanya. Bila ada calon penumpang yang belum dapat tiket agar diupayakan mereka bisa mendapatkannya.

Kepada para WNI yang mudik tersebut, Dubes berpesan agar bila kembali lagi ke Malaysia menggunakan jalur yang resmi, memiliki dokumen lengkap dan tidak menggunakan jalur ilegal sehingga keberadaannya di negara ini tetap aman.


Tambah kapal
Sementara itu, dalam mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, pihak pelabuhan berkoordinasi dengan pemilik kapal di Indonesia untuk segera menambah jumlah kapalnya.

CEO Pelabuhan Klang, Datuk Shaari bin Mat Jihin mengakui ada penambahan kapal karena kapal reguler tidak mencukupi.

"Karena kapal yang digunakan semua dari Indonesia, maka jika penumpang di sini banyak, baru di telepon ke Tanjung Balai untuk datang ke sini," paparnya.

Sedangkan mengenai harga tiket, menurut dia, sampai saat ini memang tidak ada kenaikan karena memang sudah ditentukan sebelumnya. (N. Aulia Badar/sh)