Trump mencalonkan Mike Waltz sebagai Duta Besar AS untuk PBB

Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Kamis (1/5), mengatakan bahwa dia memilih Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz untuk menjadi duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya akan mencalonkan Mike Waltz untuk menjadi Duta Besar Amerika Serikat berikutnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa," tulis Trump di Truth Social.

"Dari masanya berseragam di medan perang, di Kongres dan, sebagai Penasihat Keamanan Nasional saya, Mike Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan bangsa kita. Saya tahu dia akan melakukan hal yang sama dalam peran barunya," kata Trump.

Dia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional sementara, di mana jabatan tersebut tidak memerlukan konfirmasi Senat.

Rubio sekarang secara bersamaan menjabat dalam empat peran pemerintahan. Pada Februari, Trump mengangkatnya sebagai Penjabat Administrator Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dan Penjabat Arsiparis di Administrasi Arsip dan Catatan Nasional (NARA).

Jabatan utusan PBB dibuka setelah Trump menarik pencalonan Elise Stefanik bulan lalu, dengan mengatakan bahwa dia akan tetap di Kongres dan "bergabung kembali dengan Tim Kepemimpinan DPR."

Waltz, mantan anggota parlemen Republik berusia 51 tahun dari negara bagian Florida, mengatakan bahwa dia "sangat tersanjung dapat melanjutkan pengabdian saya kepada Presiden Trump dan negara kita yang hebat."

Tidak seperti peran Penasihat Keamanan Nasional, Waltz akan membutuhkan dukungan Senat untuk menjadi utusan PBB.

Laporan media sebelumnya mengatakan bahwa Waltz dan wakilnya, Alex Wong, akan meninggalkan jabatan mereka di Gedung Putih.

Waltz diawasi ketat pada Maret setelah dia secara keliru memasukkan Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi majalah The Atlantic, dalam obrolan grup aplikasi Signal yang membahas serangan militer AS terhadap target Houthi di Yaman.

Sumber: Anadolu