Warga Malaysia tertahan di Bandara Lombok

id Warga Malaysia, Bandara Lombok

Warga Malaysia tertahan di Bandara Lombok

Bandara Lombok (Foto ANTARA / Ahmad Subaidi) (1)

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Warga Malaysia menjadi salah satu korban pembatalan penerbangan dari Lombok ke Kuala Lumpur akibat penutupan Bandara Internasional Lombok karena letusan Gunung Agung di Provinsi Bali.

"Semestinya kami terbang ke Kuala Lumpur pada jam 12.15 tengah hari tetapi hingga kini masih terkandas di lapangan terbang," kata warga Suliana Baharom Ulom (33) ketika dihubungi media setempat Berita Harian, Senin.

Eksekutif perusahaan telekomunikasi itu berkata, dia ke Lombok bersama adik, Muhammad Al-Amin, adik ipar, Norizzati Razali dan rekan adiknya, Muhammad Fahmi Ali, untuk berlibur pada 22 November lalu menaiki penerbangan AirAsia dan sepatutnya sudah pulang ke Malaysia Minggu malam.

Suliana mengatakan dirinya tidak tahu penerbangan dibatalkan sehingga datang ke Lapangan Terbang Internasional Lombok pada jam 11.000 pagi.

"Kami tidak membuat persediaan apa-apa sebab memang tak tahu penerbangan batal. Banyak juga warga Malaysia yang bernasib sama. Keadaan di lapangan terbang juga agak kucar-kacir dan para penumpang pergi ke konter untuk bertanya mengenai penerbangan mereka," katanya.

Suliana berkata setelah diberitahukan mengenai pembatalan tersebut mereka kemudian membeli tiket ke Jakarta melalui penerbangan Batik Air pada jam 06.55 petang sebagai alternatif tetapi malang penerbangan tersebut turut ditunda menyebabkan mereka rugi kira-kira RM 3.000 atau Rp 9.864.000.

Pada saat tersebut mereka masih belum ada rencana lain dan hanya menunggu di lapangan terbang barangkali ada pengumuman lain.

"Jika menggunakan jalan darat ke Surabaya memakan waktu 24.00 jam. Kalau naik kapal ke Bali di sana akan terkandas juga. Jadi, kami tawakal saja. Mungkin kami hanya akan tinggal di lapangan terbang saja atau cari hotel berdekatan untuk membersihkan diri," katanya.

Sementara itu, Nabilah Abdul Razak (28), dan adiknya Muhd Farhan (20), yang berlibur di Bali juga tidak dapat pulang ke Malaysia setelah Lapangan Terbang Ngurah Rai ditutup.

"Saya tahu penerbangan pulang dibatalkan karena ada sepupu kerja di AirAsia, tetapi saya tetap ke lapangan terbang sebab mau tukar tiket penerbangan," katanya.

Dia dan adiknya mengambil keputusan untuk menaiki bus ke Surabaya yang bakal menempuh perjalanan kira-kira 11 jam setelah itu akan mengambil penerbangan Malaysia Airlines ke Kuala Lumpur.