Penerbangan dari Kuala Lumpur ke Bali dibatalkan

id KLIA

Penerbangan dari Kuala Lumpur ke Bali dibatalkan

Bandara KLIA 2 (Foto ANTARA/KLIA2.Info) (1)

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sejumlah penerbangan dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan Kuala Lumpur International Airport 2 menuju Bali dibatalkan akibat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai karena letusan Gunung Agung.

Informasi yang dihimpun di Kuala Lumpur, Selasa, AirAsia membatalkan 14 penerbangannya dari KLIA 2 yaitu AK309, AK377, AK307, QZ511. QZ550, QZ556, QZ554, AK308, AK376, AK306, QZ551, QZ557 dan QZ555.

Dalam pernyataannya perusahaan penerbangan milik Tony Fernandes ini mengatakan semua penerbangan AirAsia dan AirAsia X ke dan dari Bali dan Lombok Selasa ini dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

"Penumpang yang terkait akan diinformasikan mengenai status penerbangannya melalui e-mail dan SMS. AirAsia mendorong semua penumpang untuk memperbarui informasi pribadi mereka di airasia.com untuk memastikan informasi tentang informasi penerbangan saat ini," kata Head Of Communication AirAsia, Azis Laikar.

Sementara itu Malaysia Airports Holdings Bhd (MAHB) dalam pernyataannya mengatakan daftar penerbangan yang dibatalkan dari KLIA Selasa ini adalah MH715, MH851, MH853, Malindo Air OD324, OD306, OD308 dan OD157, manakala penerbangan yang tiba di KLIA ialah MH714, MH850, MH852 , OD325, OD305, OD307, serta Batik Air ID6016.

Maskapai tersebut mengatakan bahwa penumpang yang terkena dampak bisa mendapatkan pengembalian dana penuh atas tiket yang dikeluarkan pada 27 November dan 28 November ini pada tanggal 11 Desember 2017 diatur untuk menetapkan persyaratan.

Selain itu, bagi penumpang yang ingin mengubah tujuan mereka, mereka hanya diperbolehkan melakukan perjalanan ke ASEAN termasuk Jakarta dan Surabaya.

Untuk memantau situasi ini, Malaysia Airlines juga membuka sebuah konter di Bandara KLIA di A19 untuk membantu penumpang yang terkena dampak.

Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di garis 1 300 88 3000 (Malaysia), +603 7843 3000 (di luar Malaysia) atau +62 855 7467 0390 (Indonesia).