KJRI Johor Bahru fasilitasi deportasi 45 WNI/PMI ke Dumai

id KJRI Johor Bahru, deportasi WNI, deportasi PMI

KJRI Johor Bahru fasilitasi deportasi 45 WNI/PMI ke Dumai

Para WNI/PMI yang dideportasi. (ANTARA/HO-Pensosbud KJRI Johor Bahru)

Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia, memfasilitasi deportasi 45 warga negara Indonesia/pekerja migran Indonesia (WNI/PMI) ke Dumai, Riau, Sabtu.

Berdasarkan keterangan Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KJRI Johor Bahru yang diterima, Sabtu, 45 WNI/PMI itu terdiri atas 23 laki-laki, 22 perempuan, di mana satu di antaranya anak-anak.

Tiga di antara mereka merupakan WNI/PMI rentan, yaitu seorang ibu dengan anaknya yang masih balita dan seorang WNI/PMI dalam keadaan sakit.

Deportasi dilaksanakan setelah para WNI/PMI menjalani proses hukum di Malaysia.

Pemulangan dilaksanakan dari Pelabuhan Melaka menuju Pelabuhan Dumai, Riau dengan keberangkatan pada jam 14.00 waktu setempat.

Setibanya di Dumai, Riau, para WNI/PMI disambut oleh BP3MI Riau, Dinas Sosial Riau dan Dinas Sosial Dumai serta Bea Cukai Dumai.

Setelah proses serah terima WNI/PMI dari KJRI Johor Bahru, BP3MI Riau melanjutkan proses pemulangan WNI/PMI tersebut ke daerah asal masing-masing di Indonesia.

Dengan deportasi kali ini, KJRI Johor Bahru telah mendampingi pemulangan untuk total 3.630 WNI/PMI dari wilayah kerja ke Indonesia.

Pelaksana Fungsi Konsuler Jati Heri Winarto menyampaikan bahwa fasilitasi pemulangan/deportasi, yang terselenggara berkat kerja sama baik antara berbagai pihak di Indonesia dan Malaysia, merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam pelindungan WNI.

Jati juga mengimbau agar para WNI yang ingin bekerja di luar negeri termasuk Malaysia untuk menempuh prosedur yang resmi dan legal agar terhindar dari berbagai permasalahan hukum di kemudian hari.

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.