PM Malaysia pastikan akan berupaya bebaskan para relawan yang ditahan Israel

id Anwar Ibrahim, PM Malaysia, relawan Gaza, relawan kemanusiaan

PM Malaysia pastikan akan berupaya bebaskan para relawan yang ditahan Israel

Arsip foto - Warga Palestina yang mengungsi terlihat di kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 30 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memastikan pemerintah Malaysia akan berupaya keras membebaskan para relawan Malaysia yang saat ini ditahan militer Israel, dan menekankan bahwa negara bersama keluarga dari para relawan.

"Buat semua keluarga yang menanti dengan doa dan air mata, percayalah, negara bersama kalian," kata Anwar Ibrahim dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu malam.

Hal itu disampaikan Anwar menyikapi penangkapan sembilan relawan Malaysia dan sejumlah aktivis dari negara lain, yang ikut rombongan kapal misi kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) dan Thousand Madleens To Gaza (TMTG), oleh militer Israel.

Anwar menyampaikan pemerintah Turki sekali lagi telah memberi jaminan akan terus membantu membebaskan sembilan aktivis dan relawan Malaysia tersebut.

Anwar menekankan relawan Malaysia yang berani tersebut bukan sekadar relawan berjiwa tulis, melainkan juga pahlawan kemanusiaan yang membawa nama negara ke tengah lautan perjuangan.

"Kami tidak akan berdiam diri dan akan terus berjuang menuntut keadilan dan pembebasan mereka. Semoga Allah Swt memberi kekuatan kepada anak-anak Malaysia menjalani cobaan dan memudahkan setiap langkah urusan pembebasan mereka," kata Anwar.

Sebelumnya militer Israel juga menahan relawan dari berbagai negara, 23 di antaranya asal Malaysia, yang tergabung dalam kapal misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla.

Sebanyak 23 relawan asal Malaysia itu kemudian dibebaskan, diterbangkan ke Istanbul untuk menjalani pemulihan, dan tiba kembali di Malaysia Selasa (7/10) malam.

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.