Dubes minta Imigrasi beri kemudahan pelayanan

id Imigrasi,Imigrasi KBRI Kuala Lumpur,HUT Imigrasi

Dubes minta Imigrasi beri kemudahan pelayanan

Dubes Rusdi Kirana dan Atase Imigrasi Mulkan Lekat (Foto ANTARA / Agus Setiawan) (1)

"Saya melihat pelayanan imigrasi sudah baik. Saya harapkan imigrasi bisa tingkatkan pelayanan karena mereka orang susah. Di Jakarta yang urus imigrasi orang punya uang sedangkan di Malaysia melayani orang susah," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Duta Besar RI di Malaysia Rusdi Kirana meminta imigrasi KBRI Kuala Lumpur memberikan kemudahan kepada masyarakat Indonesia di Malaysia yang sedang mengurus dokumen.

Rusdi Kirana mengemukakan hal itu saat Peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-68 di aula Hasanuddin di KBRI Kuala Lumpur, Jumat.

HUT Imigrasi tersebut turut dihadiri Wakil Dubes, Andreano Erwin, Atase dan koordinator fungsi serta semua lokal staf KBRI Kuala Lumpur.

"Saat ini yang selalu menjadi jadi `trending topic` di KBRI Kuala Lumpur selalu imigrasi, seperti TKI tidak punya paspor, anak lahir di luar nikah, TKI punya anak suami pergi, TKI `kosong` nggak punya dokumen," ujarnya.

Rusdi mengatakan ketika dirinya bertemu Warga Negara Indonesia (WNI) di mana-mana yang ditanyakan selalu masalah keimigrasian karena itu problem di Imigrasi merupakan masalah besar yang perlu penanganan luar biasa.

"Masalah kita luar biasa karena itu kita mesti menangani masalah tersebut secara sungguh-sungguh. Kita mesti berfikir dengan hati yang tulus bagaimana anak-anak yang tidak punya dokumen kalau sudah besar," tuturnya.

Rusdi mengatakan akan memberikan akta kalahiran kepada anak-anak WNI yang bapaknya orang asing.

"Saya sampaikan ke teman-teman, yang bapaknya orang asing akan kita berikan akta kelahiran. Kita tidak dosa kalau tidak memberikan paspor. Kita akan berdosa kalau tidak memberikan akta kelahiran. Jangan menjadi Rohingnya Kedua," ucapnya, menegaskan.

Rusdi berterima kasih dengan perbaikan pelayanan di imigrasi KBRI Kuala Lumpur yang sudah mengalami banyak perubahan.

"Saya berterima kasih karena sejak dua bulan lalu layanan sudah dibuka 24 jam. Pengurusan paspor sudah bisa dilakukan secara `online` (daring). Tidak perlu mereka datang ke KBRI tetapi cukup dengan online," ujarnya.

Karena itu, ujar dia, pihak imigrasi sudah bekerja sama dengan Pos Malaysia untuk pengiriman paspor dan pelayanan di loket juga sudah lebih baik.

"Februari atau Maret nanti Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga akan membuka sekolah paket C setiap Sabtu - Minggu di KBRI. Aula Hasanuddin nanti juga akan dijadikan tempat pameran secara rutin," katanya.

Rusdi mengharapkan agar imigrasi benar-benar memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para WNI atau TKI di Malaysia.

"Saya melihat pelayanan imigrasi sudah baik. Saya harapkan imigrasi bisa tingkatkan pelayanan karena mereka orang susah. Di Jakarta yang urus imigrasi orang punya uang sedangkan di Malaysia melayani orang susah," katanya.

Pada kesempatan tersebut Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Mulkan Lekat mengatakan HUT Imigrasi sekarang ini berbeda dengan sebelumnya karena menggunakan "event organizer", di mana ibu-ibunya memakai seragam merah.

"Saya Desember 2016 masuk Kuala Lumpur. Alhamdulillah sepanjang tahun lahir antrean berbasis foto wajah. Tadi malam diubah berbasis anticalo. Semua `online` sistem, visa dan paspor semua bisa dikontrol. Semua ISO," ujarnya.

Ke depan, menurut dia, apabila dirinya sudah tidak di Kuala Lumpur maka semua bisa dikontrol melalui teknologi informasi (IT).

"Kedepan keuangan juga akan dikontrol terkoneksi dengan Jakarta. Semua di semenanjung Malaysia nantinya bisa dikontrol," katanya.