Batam, (AntaraKL) - Imigrasi Negara Malaysia mempercepat proses pemulangan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah menjelang Ramadhan, agar bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di Tanah Air.
"Kami memang selalu usul mempercepat dengan memfasilitasi, karena kami urus manusia. Apa pun kesalahan imigrasi, kami akan mempermudah mereka pulang," kata Dirjen Imigrasi Malaysia, Datok Seri Haji Mustafar bin Haji Ali, disela-sela pertemuan bilateral imigrasi Indonesia-Malaysia di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Saat ini terdapat sekitar 4.000 warga negara Indonesia yang berada di pusat tahanan Malaysia, dan menunggu dipulangkan.
"Kami prihatin, mereka ingin rayakan Hari Raya, kami berikan pendekatan keimigrasian," kata dia.
Imigrasi Malaysia juga memberikan kesempatan kepada keluarga WNI yang berada dalam tahanan untuk mempercepat proses pemulangan, dengan menyiapkan tiket sendiri.
Dan kepada TKI yang memiliki permasalahan keimigrasian serta masih berada di lingkungan masyarakat, diminta untuk segera melapor ke Kantor Imigrasi Malaysia, agar dokumennya dapat diurus dan dipulangkan dengan sukarela, tidak perlu diusir.
"Kalau ada keluarga, sukarela datang temui pejabat imigrasi, jangan tunggu ditangkap," ucapnya.
Ia menjelaskan ribuan TKI yang diamankan di pusat tahanan itu telah melanggar berbagai aturan keimigrasian, di antaranya penyalahgunaan izin tinggal.
Banyak WNI yang datang dengan izin untuk liburan, namun sesampainya di Malaysia ternyata yang bersangkutan bekerja.
Selain itu, ada juga penyalahgunaan izin bekerja, yang pada dokumen tertulis pada sektor perladangan, namun kenyataannya pada bidang lain.
"Perladangan tapi kerja di konstruksi, lain. Ini bukan saja kesalahan pekerja WNI. Kami ambil tindakan kepada majikan Malaysia juga," ujarnya.
Ia mengakui, ada sejumlah majikan yang sengaja menyelewengkan bidang kerja TKI, demi keuntungan. Karena sektor perladangan hanya bergaji sekitar 640 ringgit, sedangkan bidang lainnya mencapai di atas 1.000 ringgit.
Di tempat yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana menyatakan sejatinya tidak ada hal sensitif yang dibahas dalam pertemuan bilateral itu.
"Di antara Indonesia dan Malaysia tidak ada yang sensitif. Kedua pimpinan imigrasi bisa saling dekat. Persoalan apa pun bisa diselesaikan dengan hati," imbuhnya.
Berita Terkait
Malaysia Airlines batalkan sejumlah penerbangan terdampak erupsi Gunung Ruang
18 April 2024 12:31 Wib
Polisi Malaysia lacak pelaku penembakan di KLIA 1
14 April 2024 16:38 Wib
Garuda Indonesia beri layanan dan elemen kejutan Idul Fitri 1445 Hijriah
11 April 2024 15:21 Wib
Jalan menuju batas RI dan Malaysia di Kapuas Hulu tertimbun tanah longsor
11 April 2024 10:51 Wib
WNI dan warga asing laksanakan Shalat Idul Fitri bersama di KBRI Kuala Lumpur
10 April 2024 12:26 Wib
Umat Islam di Malaysia menyambut Idul Fitri pada 10 April 2024
09 April 2024 23:37 Wib
Kebersamaan pekerja migran Indonesia di Malaysia jelang perayaan Idul Fitri
09 April 2024 22:03 Wib