Perusahaan Indonesia ikuti pameran di Sabah

id KJRI Kota Kinabalu, Hendro Retno Wulan,Pameran di Sabah

Perusahaan Indonesia ikuti pameran di Sabah

Konsul Fungsi Ekonomi Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Hendro Retno Wulan (1)

"Jadi soal fasilitasi peserta untuk pameran di Sabah sudah lebih dari lima kali diselenggarakan di Kota Kinabalu selama masa jabatan saya sebagai Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sebanyak 10 perusahaan asal Indonesia dijadwalkan mengikuti Sabah International Food and Beverage Fair 2018 di Suria Sabah Shopping Mall, Kota Kinabalu, 3-5 Agustus 2018.

"Tujuan mengikuti pameran untuk promosi produk makanan dan minuman Indonesia di Sabah," ujar Konsul Fungsi Ekonomi Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Hendro Retno Wulan ketika dihubungi di Kota Kinabalu, Kamis.

Hendro Retno Wulan mengatakan pameran ini baru dua kali diselenggarakan oleh Federasi Sabah Industry (FSI).

"KJRI Kota Kinabalu memfasilitasi dengan menyewa lima booth untuk peserta, dan subsidi," katanya.

Sepuluh perusahaan yang mengikuti pameran adalah B05 Creative, APJI Kaltara, Deskranasda Kutai Barat, Bukuan Snack, Esti Denz, Hesandra Indonesia, Sinar Pelangi, Rendang Uni Tutie, UD Dede Satoe dan Taraban.

Dia mengatakan sebelumnya pameran yang dilakukan KJRI Kota Kinabalu kebanyakan bersifat mandiri atau diselenggarakan oleh KJRI Kota Kinabalu.

"Jadi soal fasilitasi peserta untuk pameran di Sabah sudah lebih dari lima kali diselenggarakan di Kota Kinabalu selama masa jabatan saya sebagai Fungsi Ekonomi KJRI Kota Kinabalu," katanya.

Dia mengatakan Indonesian Week diselenggarakan tiga kali mulai dari 2015, 2016 dan 2017 kemudian Indonesian Promotion Center 2016 dan Festival Kuliner Indonesia pada 2016.

"Belum ditambah keikutsertaan dalam pameran yang diselenggarakan `event organizer` setempat," katanya.

Dia mengatakan apabila dilihat dari neraca perdagangan Sabah-Indonesia nilai impor produk makanan dan minuman Indonesia ke Sabah relatif cukup tinggi.

"Jadi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat sabah terhadap produk makanan dan minuman Indonesia," katanya.

Berdasarkan data nilai perdagangan Sabah dan Indonesia 2017 minyak sawit merupakan jenis barang yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ke Sabah, disusul "edible product" atau produk yang bisa dimakan dengan nilai 11,07 persen, mesin listrik (9,66 persen), Kopi (6,20 persen) dan seterusnya.