Siswa SIKL peduli gempa Lombok

id SIKL,Gempa Lombok

Siswa SIKL peduli gempa Lombok

Siswa-siswi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) melakukan penggalangan bantuan dana korban gempa Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat(NTB) usai upacara bendera di Kuala Lumpur, Senin. (1)

"Kami memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan. Kami mengumpulkan seluruh siswa untuk berkontribusi dan memberikan sumbangan terbaik-nya untuk disalurkan ke Lombok," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Siswa-siswi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) melakukan penggalangan bantuan dana korban gempa Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat(NTB) usai upacara bendera di Kuala Lumpur, Senin.

Penggalangan dana yang diinisiasi pengurus Komite SIKL dan para guru tersebut berhasil mengumpulkan dana RM1.425.95 atau Rp5.000.000 lebih dari anak-anak dan guru SIKL.

"Sebagai WNI yang berada di Kuala Lumpur, kami ikut berduka dengan musibah gempa yang terjadi di Lombok. Kepada yang tertimpa musibah agar sabar, sedangkan bagi pemerintah agar segera memulihkan sarana, prasana dan semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat," kata Staf Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SIKL, Armando Harahap.

Armando mengatakan pihaknya dari Kuala Lumpur tetap akan memberikan bantuan walaupun sedikit.

"Kami memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan. Kami mengumpulkan seluruh siswa untuk berkontribusi dan memberikan sumbangan terbaik-nya untuk disalurkan ke Lombok," katanya.

Dia mengatakan secara teknis bantuan tersebut nanti akan diserahkan bekerjasama dengan Komite SIKL.

"Hari ini yang kita kumpulkan dalam bentuk uang, semoga bermanfaat," katanya.

Ketua Komite SIKL, Hardjito Warno mengatakan pengumpulan donasi untuk bantuan gempa sudah menjadi niatnya.

"Ini adalah niat kami. Alhamdulillah Minggu lalu kami telah mendistribusikan langsung bantuan WNI di Kuala Lumpur dan pada gempa kedua kami merasakan sendiri, maka dari itu saat pulang mengajak anak-anak SIKL untuk memberikan kepedulian," katanya.

Dia mengatakan secara nominal mungkin tidak banyak karena merupakan hasil anak-anak menyisihkan uang jajan.

"Penggalangan dana ini tidak hanya dari SIKL, kami juga menggalang dari seluruh Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dari Amsterdam, Kinabalu dan lainnya. Kami mempunyai jaringan di sana yang amanah dan semoga bisa meringankan mereka," katanya.

Dia mengharapkan pemerintah segera menetapkan bencana gempa Lombok sebagai bencana nasional.

"Menurut saya sejak Minggu kemarin harus sudah dinyatakan bencana nasional. Ini wujud semangat kebersamaan, apalagi Agustus merupakan bulan HUT Kemerdekaan RI," katanya.