Layanan SIMKIM di KBRI Kuala Lumpur macet

id mulkan lekat,layanan simkim macet

Layanan SIMKIM di KBRI Kuala  Lumpur macet

Dubes Rusdi Kirana dan Atase Imigrasi Mulkan Lekat (Foto ANTARA / Agus Setiawan)

"Sekarang nyetak paspor saja tidak bisa. Jadi kita selalu menunggu Jakarta," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Layanan Sistem Informasi Manajemen Imigrasi (Simkim) di KBRI Kuala Lumpur macet sehingga tidak bisa melayani pembuatan paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).

 Pihak KBRI Kuala Lumpur, Rabu, mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat sehubungan gangguan  sistem komputer dari Jakarta tersebut.

Dalam surat edaran tersebut disebutkan merujuk edaran sebelumnya dengan menyesal bahwa pada Kamis (16/8) KBRI Kuala Lumpur belum dapat memberikan layanan pembuatan paspor dan SPLP.

Pengambilan paspor yang telah dijadwalkan pada Kamis (16/8) juga tidak dapat dilaksanakan.

Terjadi gangguan perangkat lunak dengan sistem keimigrasian (Simkim). Direktorat Jendral Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM masih memperbaiki sistem tersebut.

"Mulai jam 12.00 kemarin sistem kita terkendala. Hingga tadi malam permohonan sebanyak 400 terpaksa kami pulangkan karena kami tidak bisa melayani. Selalu sistem kita  'restart'," kata Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Mulkan Lekat.

Mulkan mengatakan saat dilakukan pemotretan, memasukkan data dan wawancara komputer mati.

"Kami mendapat informasi bahwa sistem kami terkena virus. Ini urusan Jakarta dan tugas kami hanya menenangkan masyarakat agar tidak ribut dan memberitahu kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Namun Mulkan meminta kepada Imigrasi agar mewaspadai layanan tersebut sehingga kedepannya agar tidak terjadi lagi.

"Sekarang nyetak paspor saja tidak bisa. Jadi kita selalu menunggu Jakarta," katanya.

Mulkan mengatakan kendati terjadi kendala pelayanan tetap dilakukan.

"Biarpun memanggil satu orang memerlukan satu jam tetap kami laksanakan. Cetak juga tidak bisa karena mau memasukkan 'login' tidak bisa," katanya.

Mulkan mengatakan pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8) pihaknya sudah mencetak 1300 paspor.   

"Sistem Simkim ini tersentral di Jakarta. Semua perwakilan terkena. Kemarin Jedah juga mengeluh, Hongkong dan lainnya," katanya.