Nelayan Indonesia terdampar di Perairan Perak Malaysia

id Nelayan Indonesia,KBRI Kuala Lumpur

"Mereka kemudian ditampung sementara di kantor APMM Negeri Perak, di Lumut, Perak, yang berjarak tiga hingga empat jam dari Kuala Lumpur," katanya.
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Empat nelayan Warga Negara Indonesia terdampar di Pulau Jarak Negeri Perak Malaysia setelah terapung empat hari lima malam di wilayah Perairan Indonesia.

"Selasa(6/11) KBRI Kuala Lumpur menerima informasi dari APMM (Maritim) Perak terkait empat WNI nelayan tradisional yang diselamatkan setelah mengapung empat hari lima malam," ujar Sekretaris Pertama Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Shabda Thian di Kuala Lumpur, Kamis.

Keempat WNI tersebut, ujar dia, diselamatkan dalam kondisi sehat oleh Markas Armada Barat, Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dengan menggunakan Kapal Diraja (KD) Ledang.

"Mereka kemudian ditampung sementara di kantor APMM Negeri Perak, di Lumut, Perak, yang berjarak tiga hingga empat jam dari Kuala Lumpur," katanya.

Melalui komunikasi intensif, Tim KBRI segera menyiapkan dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk proses pemulangan korban.

Para WNI tersebut adalah Baharuddin bin Nikman (42), Arifin bin Suparno (34), Sulaiman bin Suparno (37) dan Bangkit Hutabarat (38).

Pada Rabu, (7/11), Koordinator Satgas KBRI menugaskan Tim yang terdiri dari Shabda Thian, Sekretaris I Konsuler dan Gustav Wahyudi, Staf Konsuler untuk berkunjung ke APMM Negeri Perak di Lumut dan melakukan serah terima ke empat WNI korban terdampar. "Dalam pertemuan, para WNI mengaku mendapat perlakuan yang sangat baik sejak diselamatkan dari Pulau Jarak dan telah diberi kesempatan berkomunikasi langsung dengan keluarga di Indonesia," katanya.

Apresiasi dan penghargaan telah disampaikan kepada pihak APMM dan TLDM atas jasa baik penyelamatan para WNI tersebut.

"Tim selanjutnya menampung sementara para WNI di hotel setempat dan memberikan kesempatan lagi kepada mereka untuk menghubungi keluarga di Indonesia," katanya.

Pada Kamis, (8/11) Tim berkoordinasi dengan APMM mengawal keempat WNI untuk pengurusan exit permit dari pihak Imigrasi Malaysia dan tiket kepulangan dari Pelabuhan Hutan Melintang dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan.

Selain akomodasi hotel, makanan dan tiket kapal, Tim juga menyediakan uang bantuan repatriasi bagi WNI terdampar secukupnya.

"Para WNI mengungkapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan KBRI Kuala Lumpur dan berharap bantuan pemulangan dari Pelabuhan Tanjung Balai Asahan menuju kampung mereka. KBRI akan mengkoordinasikan kepulangan mereka dengan instansi di Indonesia," katanya.