Mahasiswa UIN Riau kunjungi Bernama

id Bernama,UIN Riau,Komunikasi,Jurnalistik

Mahasiswa UIN Riau kunjungi Bernama

Mahasiswa dan dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau melakukan kunjungan ke Kantor Berita Bernama di Jalan Tun Razak Kuala Lumpur, Selasa (4/12).

"Surat Kabar Utusan Melayu dan banyak media sudah mengurangi pekerjanya dengan memberikan kesempatan kepada staf-nya untuk berhenti secara sukarela sehingga perlu dilihat bagaimana masa depan media di Malaysia," katanya.
Saat mengunjungi Studio Radio Bernama 


Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Mahasiswa dan dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau melakukan kunjungan ke Kantor Berita Bernama di Jalan Tun Razak Kuala Lumpur, Selasa (4/12).

Para dosen terdiri dari empat orang yakni Firdaus El Hadi (Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi), Yudhi M Nugraha, Artis dan Usman sedangkan mahasiswa berjumlah tujuh orang.

Kehadiran mereka diterima Direktur Utama Bernama yang juga Pemimpin Redaksi Datuk Zakaria Abdul Wahab dan Staf Khusus Bernama Mohamad Nasir Yusoff di lantai 14.

Datuk Zakaria menyampaikan dirinya sempat ke Pekanbaru sekitar sepuluh tahun yang lalu.

Pada kesempatan tersebut Datuk Zakaria menjelaskan tentang kondisi media di Malaysia saat ini dalam menghadapi era digital dan profil tentang kantor berita tersebut kemudian dilanjutkan penjelasan oleh Mohamad Nasir Yusoff yang juga mantan Kepala Biro Bernama di Jakarta.

"Saya mengharapkan kunjungan ini memberikan keuntungan dari segi mengeratkan hubungan dan dari sisi ilmu pengetahuan bagaimana Bernama ini seperti juga Antara yang berperanan sebagai media yang membantu rakyat dan pemerintah yang sama-sama memajukan negara," katanya.

Datuk Zakaria menceritakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Malaysia Press Institute secara santai untuk membicarakan terbenamnya industri media cetak (sunset) di Malaysia sehingga perlu menata masa depan agar media bisa terbit (sunrise) kembali.

"Surat Kabar Utusan Melayu dan banyak media sudah mengurangi pekerjanya dengan memberikan kesempatan kepada staf-nya untuk berhenti secara sukarela sehingga perlu dilihat bagaimana masa depan media di Malaysia," katanya.

Datuk Zakaria mengatakan kemungkinan media akan mengalami banyak perubahan ke online dan multimedia sehingga diharapkan universitas banyak melatih mahasiswa-nya untuk menggunakan platform internet sehingga begitu lulus bisa mendapatkan pekerjaan.

"Nasib baik Bernama milik pemerintah sehingga masih relevan dan kita bisa bekerja lagi. Kalau tidak relevan maka tidak akan ada pelanggan. Jadi industri media cetak memang merosot tetapi pemirsa bertambah tapi dalam internet atau media cyber," katanya.

Persoalannya kemudian bagaimana bisa melakukan "monetize" terhadap produk multimedia sehingga kalau berhasil maka industri media masa akan terbit kembali.

Pada kesempatan yang sama Datuk Zakaria kemudian memaparkan tentang latar belakang Bernama, layanan berita Bernama, layanan komersial, layanan portal, Bernama Images, Bernama School Of Journalism, Bernama Media Relations & Event Management, Bernama Library dan Info Link, Bernama Radio, Bernama News Channel, Teknologi Solusi Uxera.

Usai berdialog rombongan diajak mengunjungi Radio Bernama dan berdialog dengan pimpinannya kemudian dilanjutkan ke Studio Bernama News Channel (televisi) kemudian ke ruang redaksi di lantai 1.

Pimpinan Radio Bernama mengatakan pihaknya juga memiliki Program Kabar Merah Putih yang materi-nya berisikan tentang Indonesia. Dia juga menceritakan kepada mahasiswa kalau Ustadz Abdus Shomad datang ke Malaysia jadwalnya selalu padat dalam sehari.

"Üstadz Abdus Shomad jadwalnya padat hingga 2020. Kami yang mahasiswa-nya juga jarang bisa bertemu," ujar salah seorang mahasiswa menanggapi.

Sebelum melakukan kunjungan ke Bernama rombongan melakukan kunjungan ke Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dan PPLN Kuala Lumpur.