Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Komunitas Aceh di Malaysia menyelenggarakan "Malam Cinta Rasul Komuniti Acheh Melayu Berselawat 2019" di Lorong Raja Laut, Kuala Lumpur, Sabtu malam, dengan menghadirkan pembicara dari Aceh, Tengku Yusri Putih.
Kegiatan turut dihadiri sejumlah tamu diantaranya Sekretaris Politik Perdana Menteri Malaysia Muhammad Zahid bin Mat Arip, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat, Direktur Eksekutif Pembangunan Sosial Ekonomi Bandaraya Kuala Lumpur Datuk Ibrahim bin Yusoff dan Atase Riset KBRI Kuala Lumpur, Soeripto.
Kemudian Ketua Lembaga Ahlus Sunnah Wal Jamaah Wilayah Persekutuan, Ustadz H Azizi yang juga Imam Masjid Jamik Kampung Baru dan Presiden Persatuan Aceh Sepakat Suriadin Noernikmat.
Selain itu turut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Indoensia, Caleg DPR RI dari Partai Nasdem, Tengku Adnan dan Caleg Partai Perindo, Muhammad Tohong Hasibuan, anggota PPLN Kuala Lumpur, Yudi M Nugraha dan anggota Panwaslu, Doni Ropawandi.
Presiden Komunitas Aceh di Malaysia, Datuk Mansyur Usman dalam sambutannya mengatakan kegiatan bertujuan memperingati Maulud Nabi Muhammad dan untuk menguatkan kegiatan perekonomian masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.
"Apabila kita kalah bersaing dengan bangsa-bangsa yang lain di perantauan maka kita akan tertinggal jauh. Namun kita harus bekerja sama dengan masyarakat setempat yaitu warga Malaysia yang sudah memberikan kesempatan berniaga dengan bantuan Datuk Ibrahim bin Yusoff," katanya.
Mansyur Usman mengatakan sebagaimana Pemerintah Malaysia yang membantu masyarakat Aceh saat terkena tsunami maka relawan Aceh yang ada di Malaysia tidak tinggal diam manakala terjadi musibah di dalam negeri Malaysia karena itu masyarakat Aceh dikenal sebagai sukarelawan yang suka membantu yang lain.
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat dalam sambutannya mengatakan turut menyambut baik terselenggaranya Malam Cinta Rasul yang diselenggarakan Komunitas Masyarakat Aceh di Malaysia dalam rangka meneguhkan spiritualitas kepada Allah SWT dan memperteguh warga Aceh.
"Kontribusi masyarakat Aceh dalam sejarah pergerakan Indonesia sudah tercatat dengan begitu kuatnya dalam sejarah NKRI. Begitu pula dukungan masyarakat Aceh terhadap masyarakat Melayu di Malaysia melawan penjajahan Portugis juga terukir dalam sejarah Malaysia," katanya.
Agung juga menyampaikan KBRI ingin memperkokoh hubungan dengan komunitas Aceh di Malaysia baik kepada saudara-saudara Aceh yang masih menjadi WNI maupun yang sudah menjadi warga Malaysia.
"KBRI terus berinovasi dalam meningkatkan layanan publik dengan membuka layanan 24 jam kepada warga yang mengurus paspor maupun SPLP. Selain itu kami juga melayani pendidikan dalam kejar paket A, B dan C untuk tingkat SD, SMP dan SMA secara gratis," katanya.
Agung juga mengajak para WNI dari Komunitas Aceh untuk menyukseskan Pemilu 2019 di Kuala Lumpur pada 14 April 2019.
Berita Terkait
Sabang menghadirkan Rumah Nemo sebagai spot wisata baru
03 March 2024 6:18 Wib
Dua nelayan yang diselamatkan Polis Marin Malaysia dipulangkan ke Aceh
27 February 2024 5:55 Wib
Ustadz: Isra Mikraj jadi peristiwa penyerahan Masjidil Aqsa kepada Nabi Muhammad SAW
08 February 2024 4:42 Wib
Wisatawan Malaysia ke Aceh menikmati rasa kopi langsung di warkop
23 January 2024 20:55 Wib
UNHCR bantu Polri untuk mengungkap penyelundupan Rohingya di Aceh
20 December 2023 16:42 Wib
Imigran Rohingya bayar hingga Rp66 juta untuk bisa naik kapal ke Indonesia
15 December 2023 0:40 Wib
UNHCR dukung polisi ungkap dugaan penyelundupan Rohingya ke Aceh
12 December 2023 19:39 Wib
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 guncang Sabang, Aceh
12 September 2023 5:56 Wib