Proyek ECRL tidak mendesak bagi Malaysia

id ECRL,Proyek ECRL

Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Minority Business Chamber (MBC) menyatakan proyek kereta api East Coast Rail Link (ECRL) yang menghubungkan Port Klang di Selangor ke Pengkalan Kubor di Kelantan tidak mendesak kebutuhannya.

Wakil Ketua MBC, Harnarain Singh Gill di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan pihaknya mendukung keputusan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir Mohamad dan Menteri Urusan Ekonomi, Datuk Seri Azmin Ali yang menunda dan kemungkinan membatalkan proyek ECRL ini.

Proyek yang dikerjakan China Communication Construction Company Ltd (CCCC) yang pembiayaan akan dipenuhi oleh Export-Import Bank of China (Exim Bank of China) dihentikan sejak Juli 2018 karena dinilai berbiaya tinggi.

"Proyek ECRL tampaknya terkait erat dengan masalah 1MDB yang pasti akan menarik banyak perhatian dan kritik yang tidak beralasan dan tidak semestinya baik secara lokal maupun internasional," kata Hanarain Singh.

Dia mengatakan citra 1MDB yang diakui secara internasional sebagai "kasus kleptokrasi terbesar di dunia" hanya akan berkontribusi untuk meredam citra Malaysia Baru, pemerintah Pakatan Harapan dan bahkan jika proyek ini berhasil diimplementasikan.

"Proyek infrastruktur besar oleh China di bagian lain dunia, sebagian besar adalah proyek berisiko tinggi yang tidak dibutuhkan oleh negara-negara tersebut, dengan suku bunga pinjaman terlalu tinggi yang dalam jangka panjang tidak dapat dibayar oleh negara peminjam," katanya.

Pada gilirannya memungkinkan Cina untuk menekan negara peminjam masing-masing lebih jauh ke dalam jebakan utang dan akhirnya memberikan keunggulan kepada China untuk merebut aset yang dalam kebanyakan kasus adalah aset nasional negara.

"Kita telah melihat bagaimana tindakan memutar lengan ini terjadi di Sri Lanka dan Afrika. Proyek mahal ini sama sekali tidak memberikan kontribusi apa pun bagi negara, penduduk setempat dan rantai pasokan lokal karena sebagian besar tenaga kerja, bahan baku dan komponen diimpor dari Tiongkok," katanya.

Melihat sepanjang sejarah, ujar dia, Malaysia dikenal sebagai negara yang berhasil dalam membangun tidak hanya kereta api, tetapi juga Light Rail Transit (LRT) dan Monorail, baik secara lokal maupun internasional.

"Kita harus sudah memiliki keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun ECRL sendiri dan tidak bergantung pada keterampilan asing. Jika diperlukan, kami sangat yakin bahwa keahlian lokal dapat membangunnya," katanya.?

Selain KTM Komuter, LRT, proyek kereta api Monorail, KLIA, Putrajaya dan Jalan Raya Utara-Selatan adalah semua hasil dari proyek nasional yang sukses yang telah bermanfaat bagi bangsa dan rakyat.

"Mirip dengan pembatalan proyek High-Speed Rail (HSR) dengan Singapura, kami mendukung gagasan untuk tidak membiarkan suku bunga tinggi membebani generasi mendatang bangsa kita," katanya.