Kartunis Zunar terbitkan "Kartun Anti Rasis"

id Kartun Anti Rasis,Kartun,Zunar,Kartun Politik,Kartun Malaysia

Kartunis Zunar terbitkan "Kartun Anti Rasis"

Buku kartun karya Zunar. Foto ANTARA/dok.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kartunis politik Malaysia Zunar mengumumkan penerbitan buku baru berjudul "Kartun Anti Rasis" yang diterbitkan dalam dua bahasa yakni Bahasa Melayu dengan terjemahan Bahasa Inggeris.

Zunar mengatakan di Kuala Lumpur, Rabu, buku tersebut merupakan buku keduanya pada era Malaysia Baru di bawah Perdana Menteri Mahathir Mohamad setelah menerbitkan biografi "Fight Through Cartoons" yang diterbitkan Mei lalu.

Kartun Anti Rasisme (KAR) berisikan 48 lukisan kartun yang bertemakan keharmonian dengan menolak praktek diskriminasi ras. Buku tersebut merupakan salah satu misi Zunar untuk kembali membangun negara (nation rebuilding).

"Buku tersebut diterbitkan pada saat api perbedaan dan ketegangan ras semakin buruk dikobarkan dari hari ke hari oleh kelompok dan partai-partai politik tertentu. Ia menjadi makin buruk apabila pemimpin-pemimpin tertinggi pemerintah juga turut terlibat dalam politik negatif ini," katanya.

Melalui lukisan kartun, KAR mengingatkan bahwa rasisme adalah perusak "mindset" dan jika tidak diatasi segera, dia akan jadi batu penghalang kemajuan negara.

"Agama Islam jelas menolak amalan diskriminasi ras berdasarkan prinsip bahwa Tuhan menjadikan kita berbagai bangsa dan warna kulit bukan untuk saling membenci tetapi untuk saling mengenali dan menghormati," katanya.

Dia mengatakan untuk dilahirkan sebagai apa juga bangsa bukanlah pilihan manusia, tetapi ia adalah ketetapan Tuhan karena itu manusia tidak punya hak untuk bersifat rasis.

Kartun-kartun dalam KAR juga menpertontonkan bahwa polarisasi ras menyebabkan keadilan sosial menjadi tidak seimbang.

"Diskriminasi masih berleluasa sedangkan semua warga negara sepatutnya mendapat hak yang sama tanpa melihat ras kaum dan agama. Kartun-kartun dalam buku ini disadur dengan pendirian bahwa sistem pendidikan adalah salah satu penyebab kenapa negara kita menjadi semakin rasis. Sebagai solusi, sistem pendidikan perlu segera diubah seluruhnya kepada sebuah sistem yang mementingkan meritokrasi tanpa ras," katanya.

Dia mengatakan rasisme atau perkauman telah berurat akar dalam masyarakat kerana itu untuk merawat dan memulihkannya adalah satu tugas berat yang memerlukan penglibatan semua pihak pemerintah dan rakyat.

"Sebagai kartunis, adalah menjadi tanggung jawab saya untuk coba membetulkan keadaan ini melalui buku 'Kartun Anti Rasis"," katanya.

Peresmian "Kartun Anti Rasis" akan diadakan pada Ahad, 10 November di Apom Store, Bangsar Village 1 Shopping Complex, Bangsar dari antara pukul 12.00 hingga 18.00 waktu setempat.