Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikeluarkan dari keanggotaan Partai Pribumi Bersatu (Partai Bersatu).
Hal tersebut tertuang dalam surat pengurus Partai Bersatu yang ditujukan ke Mahathir yang beralamatkan di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya, Kamis.
Surat dengan perihal kedudukan keanggotaan sebagai anggota Partai Bersatu di bawah pasal 10.2.2 dan 10.2.3 undang-undang partai tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Partai Bersatu, Kapten Muhammad Suhaimi Bin Yahya dengan tembusan Presiden dan Sekjen Partai Bersatu.
Surat pada 15 Mei 2020 itu menginformasikan kedudukan kursi Mahathir di parlemen adalah di blok yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merangkap Presiden Partai Bersatu.
Dalam sidang parlemen pada 18 Mei 2020, Mahathir juga telah menyertai dan duduk dengan partai oposisi.
Maka dari itu diinformasikan menurut pasal 10.2.2 dan 10.2.3 Undang-Undang Partai Bersatu keanggotaan Mahathir adalah terhenti serta merta.
Sementara itu media officer Mahathir, Sufi ketika dikonfirmasi melalui grup WhatsApp mengatakan saat dirinya meninggalkan kantor surat tersebut belum terlihat.
"Saat kami semua meninggalkan kantor malam ini, surat fisik belum terlihat," ujarnya.
Sedangkan orang dekat Muhyiddin Yassin ketika dikonfirmasi kebenaran surat tersebut membenarkannya.
Berita Terkait
BlackBerry buka Pusat Keunggulan Keamanan Siber di Cyberjaya
27 March 2024 11:04 Wib
Malaysia sambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB soal Gaza
26 March 2024 17:12 Wib
Korea Selatan dan Malaysia bahas perjanjian perdagangan bebas yang mandek
26 March 2024 11:31 Wib
Malaysia kembali salurkan bantuan untuk Palestina lewat UNRWA
23 March 2024 17:42 Wib
OIKN sebut pengusaha Malaysia berencana investasi di IKN
23 March 2024 11:26 Wib
Indonesia AirAsia sebut wisman Malaysia dominasi kunjungan ke Indonesia 2023
22 March 2024 22:56 Wib
PM Anwar Ibrahim ucapkan selamat atas keberhasilan Prabowo
21 March 2024 4:09 Wib
Raja Malaysia murka isu kalimah Allah muncul lagi
19 March 2024 19:52 Wib