Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penghasil sarung tangan kesehatan asal Malaysia, Kenteam mendukung pengembangan laboratorium diagnosa COVID-19 di Indonesia.
Direktur Kenteam Justin Lim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan dukungan tersebut berupa keikutsertaan perusahaan dalam konsorsium terdiri atas PT Hemera Internasional Indonesia yang merupakan bagian dari Hemera International Pte Ltd, LG International Corp, dan E-One Laboratories untuk mengambil peran aktif memerangi COVID-19 di Indonesia.
Konsorsium tersebut melakukan pembangunan laboratorium diagnosa COVID-19 di beberapa kota seperti Samarinda, Medan, Semarang, Surabaya, Bali, dan Sorong.
"Keikutsertaan Kenteam dalam konsorsium Hemera bukan hanya karena unsur komersial semata tapi juga memiliki nilai kemanusiaan, untuk memutus mata rantai COVID-19 di Indonesia," katanya.
Dikatakannya, Hemera menggandeng Kenteam, karena sarung tangan dengan ciri khas berwarna biru keunguan ini memiliki banyak keunggulan, selain tipis, juga tidak terbuat dari karet lateks, sehingga tidak mencemarkan lingkungan.
"Kami memproduksi sarung tangan ini sesuai dengan standard WHO dan juga tidak mencemari lingkungan hidup, jadi sangat higienis, serta harganya sangat terjangkau masyarakat," ujar Justin.
Dengan produksi lima juta boks per bulan, masing masing berisi 100 pasang sarung tangan atau 60 juta boks per tahun, lanjutnya, pihaknya mampu memenuhi kebutuhan sarung tangan di Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya, baik untuk kebutuhan medis, industri, rumah makan, pelayanan publik, serta umum.
"Kami ingin hadir di Indonesia, karena saya melihat Indonesia juga sangat membutuhkan sarung tangan yang mempunyai kualitas bagus sesuai standar WHO," tambah Dato Hidzir Ahmad, yang juga Direktur Kenteam.
Berita Terkait
MK: KPU tak ubah PKPU 19/2023 tidak langgar hukum
22 April 2024 12:05 Wib
Dewa 19 tampil memukau di Soul Intimate Concert 2.0
20 April 2024 6:40 Wib
Soetta jadi bandara paling cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19
06 March 2024 9:42 Wib
Tingkat pengangguran di Malaysia kembali ke level sebelum pandemi COVID-19
10 January 2024 20:02 Wib
Tidak ada varian COVID-19 baru terdeteksi di Malaysia
29 December 2023 18:15 Wib
BP2MI laksanakan vaksinasi COVID-19 guna antisipasi peningkatan kasus
28 December 2023 18:36 Wib
Malaysia tidak rencanakan sekatan untuk antisipasi lonjakan COVID-19 saat ini
19 December 2023 5:53 Wib
Kasus baru COVID-19 di Malaysia tembus angka 20.696 pekan lalu
19 December 2023 5:52 Wib