Mekkah (ANTARA) - Hujan deras mengguyur tenda-tenda di kawasan Mina saat puncak ibadah haji berlangsung namun tidak menyurutkan semangat calon haji dari Indonesia untuk tetap berangkat ke Jamarat melaksanakan lempar jamrah.

“Hujan deras sempat turun di Mina pukul 15.30 waktu Saudi. Namun, itu tidak surutkan jemaah berangkat ke Jamarat. Apalagi, hujan kini sudah reda,” kata Satuan Operasi Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) Jaetul Muchlis di Mina, Senin.

Di depan tenda misi haji Indonesia di Mina, kata dia, arus jemaah Indonesia menuju Jamarat terus mengular.

Baca juga: Mekkah diguyur hujan saat Amirul Hajj jalan kaki ke Jumarat

Baca juga: Kepadatan Mekah membuat jemaah cuma bisa jalan kaki saat puncak haji

Baca juga: Jemaah diberangkatkan bertahap dari Arafah ke Muzdalifah


Sejumlah tenda juga sempat tergenang air karena hujan yang turun dengan intensitas deras dan agak lama.

Meski begitu, pihaknya mengimbau jemaah untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan diri karena saat hujan jalan menjadi licin.

“Dianjurkan untuk jemaah sementara menahan diri menuju Jamarat selain kepadatan juga jalanan licin,” katanya.

Di sisi lain, Mina juga makin padat karena ada budaya dari masyarakat Timur Tengah yang tidak terbiasa dengan hujan mereka sangat bersukacita menyambut turunnya hujan.

Hal itu membuat suasana di sekitar Mina dan arah menuju Jamarat makin padat.

“Dampak sukacita jemaah Timur Tengah dengan hujan, selain itu diyakini saat hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa,” katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019