Pontianak (ANTARA) - Akademisi dari Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), Mahyus mengatakan kawasan perbatasan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat harus terus menjadi perhatian pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk mengejar ketertinggalan dari berbagai bidang.

“Pemerintah harus terus menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat. Hal itu demi mengimbangi ketertinggalan perbatasan di wilayah Indonesia dengan negara tetangga. Maka untuk itu kita harus menjadi perhatian dari Bapak Presiden Jokowi pada kepemimpinan yang kedua kalinya ini," ujar Mahyus yang juga Direktur Politeknik Negeri Sambas saat dihubungi di Sambas, Rabu.

Salah satu hal penting yang dibangun menurut adalah Kawasan Ekonomi Khusus di sekitar ruas jalan yang menghubungkan antara Sajingan Besar dan Paloh.

"Jalan Sungai Bening ini harus segera dituntaskan pembangunannya, kemudian Kecamatan istimewa untuk daerah-daerah perbatasan. Sehingga itu bisa mengatasi TKI ilegal. Maka keinginan ini harus kita sampaikan kepada pemerintah pusat," katanya.

Membahas hal tersebut pihaknya telah menggelar pelaksanaan simposium nasional, dengan membahas isu perbatasan. Kegiatan tersebut sifatnya membahas isu strategis nasional.

“Di kegiatan simposium nasional itu menghadirkan para Narasumber yang ahli di bidang tersebut. Intinya, akan ada kontribusi positif dalam rangka percepatan pembangunan kawasan perbatasan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI," kata dia.

Selanjutnya kata Mahyus, hasil dari dialog telah dilakukan tersebut akan bisa dijadikan sebagai sebuah rekomendasi kepada pemerintah Kabupaten Sambas. Terutama terkait dengan tema yang di bahas "Membidik Kawasan Ekonomi Khusus Daerah Perbatasan,".

"Sambas dan Indonesia pada umumnya berbatasan dengan Malaysia, banyak masyarakat kita yang bertanya-tanya mengapa negara Malaysia lebih maju dari pada kita. Oleh karenanya itu simposium yang telah digelar Poltesa membahas mengenai kawasan ekonomi khusus. Kita kupas, lalu bagaimana kita mencari solusinya," kata dia.

Kabupaten Sambas merupakan satu di antara beberapa kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan darat langsung dengan negara tetangga, Sarawak, Malaysia. Saat ini kabupaten itu telah memiliki PLBN Aruk. Akses jalan dari pusat kota dari perbatasan sudah mulus.

Baca juga: Kemenhub kembangkan bandara Long Apung wilayah terdepan Kalimantan

Baca juga: Ketika TNI menganyam kemanunggalan bersama rakyat di tepian Nusantara

Pewarta: Dedi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019