Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pembekalan kepada 1.189 perwira TNI dan Polri yang tergabung dalam Program Kegiatan Bersama Kejuangan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Cipulir Jakarta Selatan, Rabu.

Dalam arahannya, Wapres JK mengatakan bahwa tugas anggota TNI dan Polri saat ini tidak hanya terbatas pada menjaga keamanan dan ketertiban saja, melainkan juga turut terlibat dalam mengatasi masalah pemberantasan radikalisme dan kebakaran hutan lahan (karhutla).

"TNI dan Polri bukan hanya menjaga pertahanan dan keamanan bangsa, tapi juga mengatasi masalah-masalah bangsa, seperti radikalisme apakah itu di Poso, Papua dan beberapa tempat lain. Juga kalau terjadi bencana, yang di depan adalah TNI dan Polri seperti kemarin Panglima dan Kapolri ditugaskan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan," kata Wapres JK di Gedung Jos Soedarso Seskoal Jakarta, Rabu.

Setiap tahap pendidikan tinggi yang ditempuh perwira TNI dan Polri, lanjut Wapres, menjadi kesempatan bagi seluruh anggotanya untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga pertahanan, keamanan dan ketertiban negara.

Baca juga: Wapres: Penerapan kembali GBHN perlu dikaji ulang

Baca juga: Reaktivasi GBHN, Wapres: Apa rakyat mau haknya diambil MPR lagi?

Baca juga: Wapres nilai wacana 10 pimpinan MPR tidak efisien


Wapres berharap dalam pendidikan tinggi tersebut, para perwira menengah dapat mewujudkan tujuan negara secara bersama-sama yakni menciptakan kemakmuran dan keadilan bagi masyarakatnya.

"Maka dibutuhkan berbagai syarat dan upaya, disamping kemajuan yang banyak di bidang ekonomi, juga dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. TNI tugasnya ialah jadi pertahanan bangsa ini; dan polri bertugas untuk menjaga ketertiban dan keamanan negeri ini," jelasnya.

Pendidikan tinggi tersebut diikuti antara lain oleh 150 anggota TNI dari Sesko TNI, 62 perwira Polri dari Sespimti, 328 perwira Seskoad, 302 perwira Seskoau dan 30 siswa pascasarjana.

Tujuan Program Kegiatan Bersama Kejuangan tersebut adalah mencetak perwira TNI dan Polri sebagai calon pemimpin negara yang memiliki kemampuan merumuskan konsep pembangunan bangsa.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019