Batam (ANTARA) - Bupati Lingga Kepulauan Riau Alias Wello membantah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Mapolresta Barelang, Jumat.

Alias Wello yang ditemui di Mapolresta Barelang mengaku hanya bersilaturahmi dengan aparat di sana.

"Tidak ada pemeriksaan. Semua orang boleh ke Mapolres," kata Alias Wello yang bergegas meninggalkan Mapolresta.

Baca juga: KPK konfirmasi Deddy Mizwar terkait rapat perizinan Meikarta

Usai Alias Welo meninggalkan Polresta Barelang, sejumlah penyidik KPK juga nampak beranjak dari sana.

Berdasarkan data yang dihimpun, KPK meminjam ruangan di Mapolresta Barelang untuk kepentingan penyidikan.

Sehari sebelumnya, KPK menyita sejumlah dokumen terkait kasus suap izin usaha pertambangan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dari rumah Hendy, salah seorang pengusaha bauksit, yang merupakan rekanan Alias Wello.

"KPK melakukan penggeledahan pada satu lokasi di Tanjungpinang terkait proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi dari Pemkab Kotawaringin Timur dengan tersangka SH, Bupati Kotawaringin Timur," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah.

Tim KPK sejam pukul 16.00 WIB menggeledah sebuah rumah di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Tanjungpinang TImur, Bukit Bestari. Sejauh ini telah diamankan dokumen-dokumen terkait pengurusan IUP PT. Fajar Mentaya Abadi. Proses penggeledahan selesai pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Anggota Polri dominasi calon pimpinan KPK
Baca juga: KPK periksa sejumlah pengusaha terkait gratifikasi Nurdin Basirun


Dalam kasus ini, diduga tersangka SH menerbitkan Surat Keputusan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi seluas 1.671 hektare kepada PT FMA yang berada di kawasan hutan. Padahal SH mengetahui bahwa PT FMA belum memiliki sejumlah dokumen perizinan, seperti ijin lingkungan atau AMDAL, dan persyaratan lainnya yang belum lengkap.

Diduga kerugian keuangan negara pada perkara ini sekitar Rp 5,8 triliun dan 711 ribu dolar Amerika yang dihitung dari eksplorasi hasil pertambangan bauksit, kerusakan lingkungan dan kerugian kehutanan akibat produksi dan kegiatan pertambangan yang dilakukan PT FMA, PT BI dan PT AIM.

Berdasarkan data, rumah yang digeledah KPK itu milik Hendy HDS, salah seorang pengusaha bauksit di Kepri. Dari rumah Hendy, petugas menyita sejumlah dokumen, salah satu disimpan dalam tas koper.

Selain Hendy, KPK juga memeriksa Alias Wello, rekan bisnisnya yang kini menjabat sebagai Bupati Lingga, Kepulauan Riau.

Dari jejak digital, Alias Wello pernah menjabat sebagai Direktur PT FMA dan PT AIM.

Baca juga: KPK geledah rumah di Tanjungpinang kasus Bupati Kotawaringin Timur
Baca juga: KPK geledah rumah pengusaha bauksit di Tanjungpinang

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019