bagaimana kita mengikuti langkah beliau melaksanakan transformasi teknologi dan industri
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jumain Appe mengatakan Indonesia kehilangan tokoh ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan wafatnya Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

"Kita sangat berduka dan kehilangan beliau, karena beliaulah yang melahirkan generasi seperti kami, generasi teknologi. Kita semua, bangsa Indonesia berduka, kita kehilangan tokoh Iptek yang disegani dunia," ujar Jumain di Jakarta, Rabu.

Dia mengenang saat dirinya masuk ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1985, Habibie yang saat itu menjabat Menristek memberikan banyak pandangan pada pegawai BPPT, terutama bagaimana membangun Indonesia melalui sumber daya manusia.

Bahkan Jumain juga pernah mendapatkan beasiswa dari Habibie di Australia, untuk bidang teknik komputer.

Dia berharap ke depan, akan muncul "Habibie" baru yang akan menjadi tokoh Iptek. Pihaknya mendorong pengembangan pendidikan baik dalam dan luar negeri, membangun SDM selalu berkualitas dan unggul.

"Untuk bidang teknologi, bagaimana kita mengikuti langkah beliau melaksanakan transformasi teknologi dan industri," tambah dia.

Saat awal, kata dia, Habibie membangun industri strategis yang sebenarnya sangat berhasil Semua orang berpendapat itu adalah langkah yang tepat dan keberhasilan nya baru kita sadari saat ini.

Jumain mengaku terkesan saat dia dan Habibie melakukan presentasi di depan Presiden Soeharto.

Saat itu, Jumain yang membuatkan bahan presentasinya dan Habibie kemudian memuji apa yang dilakukan Jumain itu.

BJ Habibie yang meninggal akibat gangguan pada jantung pada Rabu sekitar pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Baca juga: Habibie Wafat - MUI: Kiprah Habibie agar jadi inspirasi
Baca juga: Kepala Lapan sebut Habibie inspirasi generasi muda Indonesia
Baca juga: Habibie wafat - ICMI: Habibie jadi sumber inspirasi generasi penerus

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019