Palu (ANTARA) - Warga korban gempa disertai likuefaksi pada 28 September 2018 di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menghibahkan tanah seluas 120 hektare untuk pembangunan hunian tetap (huntap).

"Lahan yang digunakan adalah lahan yang dihibahkan masyarakat," kata Lurah Petobo Alfin H. Ladjuni di Petobo, Senin.

Lokasi pembangunan huntap berada di kawasan Jalan H.M Soeharto. Hunian tetap untuk korban gempa rencananya dibangun di lahan seluas 83 hektare di sebelah selatan Jalan H.M Soeharto Petobo dan area seluas 37 hektare di sebelah utara jalan tersebut.

Rencananya ada 1.554 unit hunian tetap yang dibangun di kawasan tersebut dengan perincian 534 unit di sebelah utara Jalan H.M Soeharto dan 1.020 unit di sebelah selatan Jalan H.M Soeharto.

Kompleks hunian tetap di kawasan Jalan H.M Soeharto akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti arena olahraga, sekolah, masjid, kantor lurah, puskesmas, pasar, hingga permakaman.

Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Tengah untuk meninjau kondisi wilayah setahun setelah bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi, Wakil Presiden Jusuf Kalla semula dijadwalkan mengunjungi lokasi pembangunan huntap tersebut.

Namun Wakil Presiden tidak jadi meninjau kawasan itu. Setelah meninjau lokasi pembangunan huntap untuk korban gempa dan tsunami di Kelurahan Tondo, dia menuju Kantor Gubernur Sulawesi Tengah dan kemudian lanjut ke Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri untuk kembali ke Jakarta.
 
Perwakilan Kementerian Politik Hukum dan HAM bersama Lurah Petobo Alfin H. Ladjuni dan tokoh pemuda Kelurahan Petobo Andjas, melihat rencana induk pembangunan huntap untuk korban gempa dan likuefaksi di Jalan H.M Soeharto, Petobo, Palu, Senin (7/10/2019). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019