Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama Meisterstadt Batam, mega superblok yang dikembangkan Pollux Habibie membantah isu yang berkembang di masyarakat kalau bangunan setinggi 100 lantai itu miring.

“Gedung apartemen dan mall dikerjakan dengan metode dan quality control yang berkesinambungan sehingga PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama proyek pembangunan Pollux Habibie menjamin kualitas dan tentunya memenuhi spesifikasi, persyaratan serta aturan yang berlaku,” kata Project Manager PT PP (Persero) Tbk Dian Adi Cahyono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, PT PP beserta konsultan manajemen konstruksi yang telah ditunjuk juga terus melakukan pengecekan secara berkala pada seluruh bangunan dan diperoleh hasil bahwa tidak ada kemiringan pada bangunan tersebut.

Baca juga: PP siap gabung ke "holding" BUMN Perumahan, tanpa ubah strategi bisnis

Namun Dian mengaku robohnya tembok pagar kolam resapan di depan area ruko Blok F akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Batam Rabu sore (29/1) lalu.

Akibat kejadian itu membuat sejumlah material bangunan tembok terbawa air ke arah Perumahan Citra Batam yang lokasinya bersisian langsung dengan dinding sepanjang kurang lebih 25 meter, kata Dian.

General Manager Pollux Meisterstadt Batam, Richie Laseduw mengatakan, peristiwa ini sifatnya force majeur sebagai akibat belum terkoneksinya sistem drainase di dalam proyek dengan drainase kota sehingga menyebabkan area resapan menjadi meluap dan meruntuhkan dinding.

Baca juga: Aset PT Pembangunan Perumahan bertambah Rp4,55 triliun

“Memang benar, karena meluap, air cukup banyak tertampung pada area kolam resapan depan Ruko Blok F dan mengalir ke tembok pagar kolam resapan sehingga mengakibatkan pagar tersebut roboh. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan drainase yang belum terhubung,” ucapnya.

Paska kejadian tersebut, ujar Richie, selaku pengembang pihaknya mengaku bertanggung jawab dan langsung melakukan beberapa langkah terkait, diantaranya langsung meminta pihak kontraktor untuk segera melakukan pembersihan di area-area yang terkena dampak dari robohnya pagar serta mendata rumah-rumah dan barang milik warga di Perumahan Citra Batam yang terkena kerusakan untuk selanjutnya dilakukan penggantian kerugian.

Menurut Richie, tak kurang sebanyak 75 tenaga harian, staff dan security Pollux Meisterstadt yang dibantu sejumlah warga, pemerintah kota serta pihak kepolisian sudah turun ke lokasi untuk bekerjasama melakukan pembersihan. Sebanyak tiga unit eksacavator dan tujuh unit dumptruck juga diturunkan ke lokasi kejadian untuk mempermudah pembersihan puing-puing beton.

“Sehari setelah kejadian atau pada tanggal 30 Januari 2020 kemarin sekitar pukul 05.00 WIB, jalanan yang tertutup puing dan lumpur sudah bersih dan kembali dapat dilalui kendaraan. Meski begitu, pembersihan masih tetap berlangsung sampai hari ini hingga esok. Bahkan tenaga harian kembali kita tambahkan sekitar 50 orang,” jelas Richie.

Selain melakukan pembersihan, sebagai antisipasi penanggulangan sementara, lanjut Richie, dalam lahan proyek juga sudah dibuatkan tambahan kolam retensi dan pompa sebanyak tiga unit. Hal ini dilakukan sambil menunggu pembangunan tembok pagar kolam resapan yang baru. Nantinya akan dilakukan perhitungan dan redesain ulang untuk bangunan pagar dan saluran di dalam lahan proyek maupun di luar proyek. Termasuk, juga akan dibuat dua buah sumur resapan yang berada di lokasi perumahan Citra, sesuai desain konsultan Amdal.

“Selanjutnya, proses desain pagar baru berikut perhitungannya akan dimintakan persetujuan ke dinas terkait sebelum dilakukan pelaksanaan. Kami akan membuat kembali bangunan tembok pagar kolam resapan di depan ruko Blok F tersebut,” katanya.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020