Pada pusat-pusat perikanan tertentu, seperti tempat pendaratan ikan, sistem produksi tetap berjalan, namun sistem distribusi dan pemasaran terganggu, sehingga suplai hasil perikanan pada sentra produksi melimpah.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) mempersiapkan skema Desa Inovasi di Kabupaten Aceh Tamiang.

Kepala BRSDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, mengemukakan, langkah ini diambil mengingat ada ketidakstabilan sistem pra produksi, sistem produksi, sistem pemasaran dan distribusi barang pada pusat produksi dan pasar perikanan karena dampak dari pandemi Covid-19.

"Pada pusat-pusat perikanan tertentu, seperti tempat pendaratan ikan, sistem produksi tetap berjalan, namun sistem distribusi dan pemasaran terganggu, sehingga suplai hasil perikanan pada sentra produksi melimpah," ujar Sjarief Widjaja.

Baca juga: Menteri Edhy ajak masyarakat Kepulauan Seribu budidaya rumput laut

Dengan adanya Desa Inovasi pada pusat-pusat perikanan tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menciptakan keseimbangan baru dalam berbisnis hasil perikanan.

Hal itu, ujar dia, termasuk dalam hal bertransaksi maupun berproduksi, sehingga tercipta relasi sosial maupun jaringan sosial baru yang terbentuk di desa-desa pusat perikanan tersebut.

Untuk membangun Desa Inovasi, Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP), yang merupakan unit pelaksana tugas (UPT) BRSDM, tengah mendata dan mengolah informasi pada desa-desa pusat kegiatan perikanan.

Baca juga: KKP dorong ekspor komoditas ikan kerapu di tengah pandemi

Dalam pengumpulan data, peneliti BBRSEKP dibantu oleh Penyuluh Perikanan Kabupaten Aceh Tamiang. Realisasi kerja sama pengumpulan data dilakukan melalui Zoom Meeting dengan penyuluh dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan yang dilakukan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.

Di Aceh Tamiang, terdapat enam desa yang tengah diambil datanya, yakni Desa Kampung Seuneubok Aceh Kecamatan Bendahara; Desa Kampung Bandar Khalifah Kecamatan Bendahara; Desa Kampung Matang Seuping Kecamatan Banda Mulia; Desa Kampung Alur Nunang Kecamatan Banda Mulia; Desa Kampung Alue Sentang Kecamatan Manyak Payed; Desa Kampung Ujong Tanjong Kecamatan Manyak Payed; Desa Kampung Sungai Kuruk III Kecamatan Seruway dan Desa Kampung Baru Kecamatan Seruway.

"Penyuluh perikanan berperan penting untuk membantu pengumpulan data dan informasi (sekunder dan primer) dalam situasi kondisi daerah yang dilanda Covid-19. Tentu, informasi data dan informasi yang dikumpulkan telah disiapkan dengan baik oleh tim peneliti," papar Peneliti Utama BBRSEKP Armen Zulham.

Baca juga: Menteri Edhy: Produksi perikanan terus ditingkat walau ada pandemi

Ia memaparkan bahwa pada desa inovasi itu, penyuluh perikanan menjadi tokoh sentral pendorong partisipasi pelaku usaha memanfaatkan inovasi, serta menjadi mitra peneliti BRSDM untuk menyampaikan kendala pemanfaatan inovasi dan bersama peneliti ikut memperbaiki inovasi tersebut.

Data dan informasi yang dikumpulkan menjadi acuan dalam membangun desa inovasi di Kabupaten Aceh Tamiang. Melalui Desa Inovasi perikanan juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat perikanan di masa depan maupun dalam situasi bencana.

"Terlebih masyarakat perikanan beraktivitas pada usaha informal yang sangat rentan karena pengaruh pandemi COVID-19. Sebagian mereka dalam keseharian tidak memiliki aset dan kehidupan mereka tergantung pada aktivitas dan upah harian. Kondisi ini sangat rentan dan mengganggu keberlanjutan usaha serta pendapatan mereka," ucapnya.

Menurut Armen, skema Desa Inovasi Perikanan terbagi dalam dua alternatif. Alternatif pertama yakni budidaya udang organik, yang meliputi pembentukan entitas pembudidaya udang organik, pembentukan entitas masyarakat yang memproduksi probiotik (Rica dan Udang), serta membangun kerja sama blockchain udang organik (sertifikasi kawasan udang organik dan pembelian hasil produksi).

Alternatif kedua yakni budidaya udang windu, yang meliputi pembentukan entitas pembudidaya udang windu, pembentukan entitas pembudidaya yang menerapkan manajemen pola tanam serentak dan manajemen pengelolaan air, serta membangun kerjasama dengan pengusaha e-dagang dalam pengadaan input dan penjualan hasil.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020