Makassar (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara (Lutra) menyatakan tahapan pembelajaran tahun ajaran baru 2020-2021 tetap berlanjut meski sejumlah daerah di wilayah itu dilanda banjir bandang dan tanah longsor pada Senin (13/07).

"PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sudah selesai dan tahapan sekarang perkenalan tetap berlanjut di wilayah yang tidak terdampak banjir," kata Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jasrun yang dihubungi dari Makassar, Jumat.

Sebelumnya, Disdik Luwu Utara berencana akan melakukan masa perkenalan pada jenjang SD-SMA secara tatap muka, tentu dengan aturan protokol kesehatan dan beberapa strategi untuk menghindari kerumunan.

"Masuk di ajaran baru ini, kita rencana ada pengenalan, kemarin kita rencana tatap muka, tetapi anak-anak itu masih susah beradaptasi dengan aturan protokol kesehatan, sehingga kita akan menggelarnya secara darinh," katanya.

Baca juga: Sebanyak 14.483 jiwa mengungsi karena banjir bandang Luwu Utara

Baca juga: KPU: Luwu Utara lanjutkan coklit di daerah tak terdampak banjir


Selain itu, adanya bencana alam yang melanda dua kecamatan di Luwu Utara yakni Kecamatan Masamba dan Radda serta berimbas ke beberapa wilayah lainnya, mengakibatkan rencana pengenalan siswa tahun ajaran baru itu akan batal digelar, kecuali pada daerah yang tidak banjir dan longsor.

"Pengenalan secara daring akan tetap dilakukan kecuali di beberapa daerah zona hijau, itu memungkinkan digelar tatap muka. Daerah zona hijau tetap bisa tatap muka tetapi dibatasi per kelasnya," kata dia.

Ia menyebutkan terdapat lima kecamatan dengan kategori zona hijau dari total 15 kecamatan di Luwu Utara, yaitu Kecamatan Seko, Rongkong, Rampi, Malangke Barat dan Sabbang Selatan.

Jasrun meminta para tenaga didik dan peserta didik tetap waspada terutama daerah yang terkena imbas banjir dan longsor sebab cuaca masih belum bisa dipastikan dan masih sering hujan.

"Diimbau semuanya hati-hati, tetap waspada dan jika tidak perlu dan penting, jangan keluar rumah karena sekarang ada dua hal yang mengancam, virus corona dan bencana alam yang tidak bisa diprediksi," ujarnya.*

Baca juga: Presiden perintahkan Menteri PUPR pulihkan Luwu pascabanjir bandang

Baca juga: Kepala BNPB tinjau kondisi Luwu Utara lewat udara

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020