Kabupaten Kupang memulai dengan 30 titik sumur bor
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, membangun sebanyak 30 unit sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih yang sering melanda masyarakat di daerah setempat.

"Untuk 2020 ini kami di Kabupaten Kupang memulai dengan 30 titik sumur bor yang dibangun untuk mengatasi kebutuhan air bagi warga termasuk untuk usaha pertanian dan peternakan," kata Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan sumur bor merupakan infrastruktur yang lebih mudah dibangun dalam jangka waktu yang cepat untuk mengatasi kesulitan air bersih di masyarakat.

Ia mengatakan, infrastruktur air ini menjadi bagian dari fokus pembangunan dari pemerintahannya karena selain untuk kebutuhan masyarakat juga untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan peternakan.

Baca juga: Warga Kupang manfaatkan sisa air embung sirami tanaman sayuran

Baca juga: Tiga Kecamatan Kota Kupang dalam status awas kekeringan


Ke depan, lanjut Korinus, pemerintahannya menargetkan akan membangun sebanyak 1.000 sumur bor dengan menggunakan sumber energi tenaga surya.

"Sudah saya programkan ini dan sudah saya konsultasikan. Satu sumur bor lengkap dengan energi tenaga surya itu biayanya sekitar Rp30 juta," katanya.

"Saya juga sudah kirim proposal ke kementerian membantu kami namun belum mendapat jawaban," katanya lagi.

Bupati Korinus mengatakan, infrastruktur sumur bor dengan memanfaatkan energi tenaga surya juga lebih menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan bahan bakar untuk mesin pemompa.

"Jadi masyarakat juga tidak dibebankan dengan biaya bahan bakar lagi, tinggal maintanance-nya yang kita urus," katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, saat ini Kabupaten Kupang juga sudah memiliki infrastruktur air yang dibangun pemerintah pusat yakni Bendungan Raknamo yang sudah beroperasi maupun Bendungan Manikin yang sedang dalam proses pembangunan.

Namun demikian, kata dia, pemanfaatan air dari bendungan memiliki daya jangkau yang terbatas pada wilayah tertentu sehingga pihaknya memberikan perhatian khusus untuk kebutuhan air di wilayah yang tidak terjangkau dengan membangun sumur bor.

Baca juga: Sumber air Camplong terus menurun akibat dampak kekeringan

Baca juga: BMKG: Kategori siaga kekeringan dialami 14 wilayah di NTT

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020