Jakarta (ANTARA) - Dana pensiun cenderung dinomorduakan oleh generasi muda karena identik dengan usia lanjut non-produktif sehingga seakan tidak ada dorongan untuk mengelola kelangsungan kesejahteraan ketika usia pensiun tiba.

Perusahaan asuransi Avrist Assurance memanfaatkan kanal digital dalam memberikan edukasi produk dana pensiun untuk menjangkau generasi Millennials dan Gen-Z, sehingga persiapan dana pensiun dapat dilakukan sejak memasuki usia produktif.

"Dengan pesatnya perkembangan era digital, kami melihat ada peluang di kanal digital yang berpotensi untuk mengedukasi dan memasarkan produk secara efektif dan berkelanjutan,” kata Firmansyah, ASAI, VP, Head of Pension Department, PT Avrist Assurance dalam siaran resmi, Kamis.

Baca juga: Penyebab milenial susah memulai investasi

Baca juga: Ajak kaum milenial investasi, e-mas tawarkan harga mulai Rp200


Firman memaparkan, mereka menerapkan pemasaran digital dalam mengenalkan produk DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) kepada generasi muda. Selain sosialisasi produk DPLK melalui lokakarya virtual, mereka berkolaborasi dengan berbagai komunitas dalam mengedukasi keuntungan dan kelebihan dari produk DPLK.

Dalam lokakarya virtual, topik yang dibahas seputar pengenalan produk DPLK, keuntungan bergabung sebagai peserta DPLK, hingga strategi mempersiapkan dana pensiun. Selain itu, ada pembahasan kiat berhitung sederhana untuk kalkulasi dana pensiun sesuai impian, juga terdapat kiat dalam mencermati dan memilih perusahaan pengelola dana pensiun yang ideal.

Avrist juga mengunggah artikel seputar manajemen keuangan dan dana pensiun dalam situs mikronya. Media sosial juga dimanfaatkan agar anak-anak muda menyadari pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak dini.

Firman mengatakan, program DPLK memiliki kelebihan lantaran iuran pensiun yang disetorkan bisa dikategorikan sebagai penghasilan tidak kena pajak. Baik bagi penerima gaji (PTKP) atau dicatat sebagai biaya oleh perusahaan tersebut. Sehingga bagi perusahaan, DPLK ini bisa dijadikan perencanaan pajak.

“Persiapan perencanaan pensiun sedini mungkin bisa menghindari kendala saat seorang individu memasuki usia non-produktif. Di sisi lain, tabungan tidak menjamin kesejahteraan usia lanjut, sehingga ia bergantung pada anak-cucunya. Ikut program DPLK, individu tersebut bisa menikmati usia senja dengan maksimal,” tutup Firmansyah.

Baca juga: Akibat kurang edukasi, milenial tidak prioritas beli properti

Baca juga: Future Financial Festival sasar milenial melek ekonomi dan investasi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020