jalan mengalami retakan sepanjang 15 meter
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan bahwa di Kelurahan Songgokerto atau tepatnya di Jalan Brigjen Moh Manan atau Payung 1, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur terjadi retakan tanah pada kawasan tersebut.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan bahwa pada kawasan Payung 1 tersebut, terlihat adanya retakan tanah, termasuk tanah ambles dengan dimensi yang bervariasi.

"Berdasarkan informasi warga, retakan tanah sudah terjadi kurang lebih dua minggu. Beberapa retakan sudah melintang di jalan raya," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Senin.

Rochim menjelaskan, dimensi retakan tanah di kawasan Payung 1 tersebut bervariasi, dengan panjang retakan hingga 46 meter, dan lebar mulai 3-15 centimeter. Retakan tanah tersebut, juga mengakibatkan struktur bangunan warung di Payung 1 mengalami keretakan.

Selain itu, lanjut Rochim, di sepanjang pinggiran jalan area warung, juga ada retakan dan tanah ambles. Dilaporkan, tiga warung mengalami kerusakan akibat retakan tersebut berupa bangunan kamar mandi yang retak.

Baca juga: Korban retakan tanah diminta BPBD Lebak-Banten tetap waspada

Baca juga: PVMBG ajak masyarakat laporkan retakan tanah di lahan miring


"Ada tiga warung, bagian kamar mandi mengalami retakan bangunan yang parah. Kemudian, jalan mengalami retakan sepanjang 15 meter," ujar Rochim.

Rochim menambahkan, bahu jalan di Jalan Brigjen Moh Manan tersebut mengalami penurunan berkisar antara 10-15 centimeter dari jalan raya. Kemudian, bahu jalan juga mengalami keretakan bervariasi, hingga selebar 15 centimeter.

BPBD Kota batu merekomendasikan agar di sepanjang jalur Payung tersebut diberikan rambu-rambu rawan longsor. Selain itu, dilakukan pemantauan berkala pada area yang mengalami keretakan tanah, terutama setelah terjadi hujan.

Kemudian, tambah Rochim, perlu dilakukan pengecekan dengan seluruh instansi terkait untuk mengetahui penyebab terjadinya retakan pada lokasi tersebut, termasuk berkoordinasi untuk pembatasan tonase kendaraan yang melintas di area Payung.

"Rekomendasi kami, salah satunya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembatasan tonase kendaraan yang melintas di area Payung, dan imbauan kepada pedagang untuk waspada, dan berkoordinasi jika terjadi retakan lebih lebar lagi," ujarnya.

Baca juga: Wabup Garut: Warga harus mengungsi hindari bahaya retakan tanah

Baca juga: Pemkab Lebak diminta segera relokasi warga bencana retakan tanah


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021