Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengirimkan tim tanggap bencana untuk membantu korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Selain tim tanggap bencana, BAZNAS juga menerjunkan tim medis, yang terdiri dari dokter, bidan, apoteker dan relawan," ujar Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Saidah mengatakan BAZNAS akan berfokus pada pelayanan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya bagi korban di pengungsian, disamping penyelamatan di lokasi terdampak.

Pelayanan kesehatan menjadi salah satu perhatian BAZNAS dengan turut menerjunkan tim medis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB).

"Karena kita ketahui bersama, selain evakuasi dan pengobatan korban, bencana seperti ini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan lanjutan dan trauma bagi para pengungsi," kata dia.

Saidah mengatakan BAZNAS terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD setempat, dan seluruh pemangku kebijakan terkait soal pelayanan kepada para korban, utamanya di sisi evakuasi dan pemulihan.

"BAZNAS akan terus mendampingi para korban terdampak, dalam proses evakuasi hingga pemulihan bencana. Kami berharap korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan sekitarnya diberi kekuatan untuk bisa bangkit dari musibah ini," kata dia.

Sebelumnya, BPBD Lumajang mencatat data sementara korban terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, yakni 102 orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

"Satu korban meninggal dunia atas nama Poniyem (50), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo.

Pada hari Sabtu (4/12) di aliran Sungai Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, terjadi banjir lahar dingin.

Mateial Gunung Semeru yang terbawa guyuran air hujan itu mengakibatkan banjir lahar dingin melewati DAS (Daerah Aliran Sungai) Besuk Kobokan.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021