pemilihan lingkungan pondok pesantren sebagai sasaran PPBN dilandasi beberapa pertimbangan, antara lain karena pondok pesantren memiliki posisi yang sangat strategis
Serang (ANTARA) - Komando Resort Militer 064/Maulana Yusuf, Serang, mengelar penataran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) bagi sekitar 150 santri Pondok Pesantren Al-Mubaraq Serang, di Kota Serang, Selasa.

Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Kolonel Inf Joko Warsito, saat membuka penataran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara tersebut mengatakan, kegiatan PPBN tersebut merupakan salah satu wujud pelaksanaan dari pasal 9 UU Nomor 3/2002 Tentang Pertahanan Negara.

Dalam UU tersebut disebutkan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, antara lain diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan.

"Salah satu bentuk pendidikan tersebut melalui PPBN di tiga lingkungan yaitu lingkungan pemukiman, pekerjaan dan lingkungan pendidikan," kata Warsito.

Penataran PPBN tersebut akan diikuti 150 orang santri pondok pesantren Al Mubaroq selama tiga hari. Hadir pada upacara pembukaan Unsur pimpinan daerah Provinsi Banten, pejabat sipil, TNI, dan Polri se-wilayah Banten dan Pimpinan Pontren Al Mubaroq KH. Mahmudi.

Dalam kegiatan tersebut, para santri akan menerima materi, berupa ceramah dan diskusi tentang bela negara, pelatihan pengembangan diri, PBB, Pembinaan jasmani, `outbond`, renungan malam dan pemutaran film perjuangan..

Warsito juga menyampaikan, pemilihan lingkungan pondok pesantren sebagai sasaran PPBN dilandasi beberapa pertimbangan, antara lain karena pondok pesantren memiliki posisi yang sangat strategis.

Sebagaimana diketahui, kata dia, hingga saat ini pondok pesantren memiliki posisi dan peran penting dalam dinamika kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Dari masa ke masa, pondok pesantren telah banyak melahirkan para alumni yang diharapkan mampu mensinergikan antara kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kualitas iman dan taqwa," katanya.

Danrem 064/MY berharap pondok pesantren senantiasa melakukan revitalisasi nilai-nilai keagamaan agar terwujud secara utuh dalam kesalehan ritual maupun sosial, terutama dalam rangka memberikan kontribusi nyata terhadap akselerasi pembangunan di segala bidang, dalam rangka terus mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik, secara material maupun spiritual.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011