... Prancis berdiri bersama Mesir... "
Paris (ANTARA News) - Prancis, Jumat, mengecam bom mobil bunuh diri yang mengguncang sebuah kompleks polisi Mesir di Kairo dan meninggalkan puluhan korban, kata Kementerian Luar Negeri negara itu.

"Untuk melawan terorisme, Prancis berdiri bersama Mesir," kata Quay d'Orsay, alias Kementerian Luar Negeri Prancis, mengulangi dukungan pemerintah kepada pemerintah setempat untuk melanjutkan proses transisi politik.

"Ketika rakyat Mesir memperingati revolusi Januari 2011, Prancis berharap menemukan jalan dengan ketenangan dan nilai-nilai persatuan, kebebasan serta kemajuan yang mengilhami tiga tahun yang lalu," katanya menambahkan.

Sedikitnya empat orang tewas dalam sebuah ledakan yang menghantam satu kantor polisi di pusat kota Kairo, Jumat pagi.

Beberapa jam setelah serangan bom pertama, dua ledakan yang lebih kecil dilaporkan terjadi di ibu kota melukai lima polisi, menurut laporan.

Satu bom mobil juga menghantam satu markas besar polisi Mesir di kota kanal Suez, Sabtu, melukai sedikitnya sembilan orang dalam serangan yang sebelumnya disalahkan pada roket. 

Bom mobil meledak di jalan di samping mabes, kata Jenderal Abdel Fattah Othman kepada stasiun televisi swasta OnTV.

Seorang juru bicara polisi sebelumnya mengatakan sebuah roket menyebabkan ledakan. Sementara itu Kementerian Kesehatan mengatakan, serangan itu melukai sembilan orang.

Seorang pejabat polisi mengatakan mobil telah ditempatkan di samping dinding dasar mabes dan melukai orang-orang sipil yang lewat.

Ledakan itu terjadi sehari setelah empat serangan bom yang ditargetkan kepada polisi di Kairo, menewaskan enam orang, dan di tengah meningkatnya ketegangan dalam rangka memperingati ulang tahun pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan orang kuat (presiden) Hosni Mubarak.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014