Garut (ANTARA News) - Kematian hewan jenis unggas di Kabupaten Garut, Jawa Barat, meluas, sebelumnya melanda Kecamatan Banyuresmi dan Lewuigoong, terakhir dilaporkan melanda Kecamatan Selaawi dengan jumlah ratusan ekor unggas mati.

"Kami baru mendapat laporan ada kematian hewan unggas di Selaawi pagi hari, sekarang masih diteliti penyebab kematian ratusan hewan unggas tersebut," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Garut, drh Dyah Savitri kepada wartawan, Selasa.

Ia menuturkan, tim kesehatan hewan sudah diterjunkan untuk melakukan penelitian penyebab kematian ratusan hewan unggas milik warga Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi itu.

Menurut dia, dugaan sementara penyebab kematian hewan ternak unggas milik warga itu karena faktor cuaca pada musim hujan seperti yang terjadi di Kecamatan Banyuresmi dan Leuwigoong.

"Kemungkinan penyebabnya sama akibat cuaca basah karena selama ini terus turun hujan deras, dan bukan flu burung," kata Dyah.

Ia mengungkapkan, ratusan ekor unggas yang kebanyakan jenis itik tersebut melanda Kecamatan Banyuresmi, Leuwigoong dan Selaawi merupakan akumulasi yang dilaporkan warga sejak Desember 2013 sampai Januari 2014.

Menurut dia, warga lambat melaporkan temuan ada hewan ternak unggas yang mati secara mendadak dengan jumlah banyak kepada petugas Dinas terkait.

"Warga lambat melaporkan ada unggas mati, makanya kami setelah mendapat laporan langsung bertindak untuk mencegah agar tidak meluas," katanya.

Petugas dinas tersebut melakukan langkah pencegahan dengan menyemprotkan disinfektan sekitar kandang unggas serta mengimbau warga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Selain itu warga diminta untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar hewan unggasnya tidak mudah terserang penyakit pada musim hujan.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014