Kairo (ANTARA News) - Pemerintah Mesir membantah laporan dari media massa bahwa pihaknya telah mengirim bantuan bahan makanan dan obat-obatan kedaluwarsa ke Palestina.

"Laporan tersebut tidak bertanggung jawab dan upaya menyebarkan fitnah terhadap Mesir," kata Kantor Perdana Menteri dalam satu pernyataan, Rabu.

Mesir menegaskan semua pengiriman baik berupa bahan makanan maupun obat-obatan berada dalam kondisi baik.

"Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina itu dilancarkan lewat angkatan bersenjata dan Bulan Sabit Merah Nasional Mesir," katanya menegaskan.

Pihak berwenang Mesir sangat berkepentingan untuk mengonfirmasi dan memastikan tanggal produksi dan tanggal batas waktu konsumsi sebelum mengirimkannya.

Disebutkan, sejak agresi militer Israel ke Gaza empat pekan lalu, pemerintah Mesir telah mengirim lebih dari 49.000 peti makanan, 15 ton obat-obatan, 1.000 selimut dan tenda, sejumlah bahan kebutuhan anak-anak.

Mesir menegaskan, tuduhan tidak berdasar tersebut tidak akan menghalangi pemerintah Mesir untuk terus mengirim bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan rakyat Palestina.

"Selain bantuan kemanusiaan, Mesir juga terus berkomitmen untuk membantu Palestina dalam usaha mencapai Negara Palestina merdeka dan Jerusalem sebagai ibu kota negaranya.

Sebelumnya, Mesir mengutuk keras agresi militer Israel yang terus dilancarkan di tengah rakyat Gaza merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah.

Mesir menuduh Israel menggunakan kekuatan berlebihan terhadap warga sipil di kantong Palestina di wilayah pesisir Laut Mediterania itu.

Dalam konflik Israel-Hamas yeng telah memasuki pekan keempat itu

dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.249 warga Palestina dan sedikitnya 53 warga Israel tewas, 48 di antaranya tentara Yahudi.

Pemerintah Kairo juga mendesak Israel dan Hamas, gerakan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, untuk mematuhi "gencatan senjata kemanusiaan" yang diusulkan Mesir dan didukung dunia internasional terutama PBB untuk mengakhiri konflik bersenjata sejak tiga pekan lalu.

Mesir juga menyatakan akan terus mengupayakan gencatan senjata permanen untuk mengakhiri konflik bersenjata tersebut.

"Gencatan senjata permanen merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik dan menyelamatkan warga sipil yang tidak berdosa," katanya.

"Mengakhiri pengepungan Israel terhadap Gaza diharapkan akan memberi ruang bagi perundingan perdamaian untuk mencapai kemerdekaan Palestina," katanya. (M043/Z002)

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014