Tidak heran kalau harganya naik. Saya belum ingin sampaikan angkanya. Tapi impor diperlukan, bukan hanya bakalan tapi juga indukan. Kalau ditunda, makin lama kekurangan itu terjadi."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah akan kembali melakukan impor sapi indukan karena populasi sapi indukan dalam negeri masih belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kelihatannya kita bukan hanya memerlukan impor daging sapi bakalan, tapi kita juga perlu impor sapi indukan karena memang populasi kita turun," kata Darmin seusai memimpin rapat koordinasi terkait pengadaan pangan di Jakarta, Kamis malam.

Darmin mengatakan keputusan tersebut diambil setelah dilakukan kalibrasi data terkait pemenuhan daging sapi yang dimiliki oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Ia menambahkan pasokan daging sapi yang terbatas sempat menyebabkan kenaikan harga daging sapi di berbagai daerah, untuk itu pemenuhan kebutuhan daging harus dipenuhi termasuk menambah stok melalui impor.

"Tidak heran kalau harganya naik. Saya belum ingin sampaikan angkanya. Tapi impor diperlukan, bukan hanya bakalan tapi juga indukan. Kalau ditunda, makin lama kekurangan itu terjadi," kata Darmin.

Menurut dia, berdasarkan kalibrasi data tersebut, pemenuhan kebutuhan sapi indukan bisa memerlukan waktu yang lama hingga lima tahun, agar kebutuhan daging sapi yang benar-benar memadai dapat terpenuhi.

"Ini sudah berlangsung dalam beberapa tahun. Sehingga untuk kembali ke (pemenuhan sapi) indukan perlu empat atau lima tahun untuk mengejar kembali posisinya itu aman," ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ini.

Darmin menegaskan kepastian berapa jumlah sapi indukan yang akan diimpor, masih menunggu tambahan data untuk kalibrasi selanjutnya, sebelum diputuskan dalam rapat koordinasi lanjutan terkait pengadaan pangan.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015