Ambon (ANTARA News) - Lembaga Pendidikan Dr Soetomo (LPDS), pusat pendidikan jurnalistik di Jakarta yang didirikan Dewan Pers, akan menyelenggarakan lokakarya Meliput Perubahan Iklim bagi para wartawan di Kota Ambon, Maluku.

"Lokakarya ini merupakan salah satu program peningkatan kapasitas wartawan, khususnya yang peduli pada masalah lingkungan dan perubahan iklim," kata Direktur Eksekutif LPDS, Priyambodo RH kepada Antara, Kamis.

Lokakarya gratis yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 27-28 September 2016 di Swiss-belHotel Ambon tersebut, mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia dan mitra lokal serta media pers daerah.

Menurut Priyambodo, multimedia massa yang menempatkan isu perubahan iklim ataupun lingkungan hidup sebagai tema peliputan masih sedikit. Tidak banyak perusahaan pers yang produknya memiliki halaman/kanal/program khusus mengenai peliputan lingkungan hidup dan perubahan iklim.

Kalaupun ada isu mengenai dampak lingkungan hidup, pers nasional lebih banyak memberitakan setelah dampak terjadi, misalnya kebakaran hutan, kebanjiran, tanah longsor, gagal panen dan pembalakan kayu secara liar.

"Padahal, pers dalam fungsinya memberikan informasi dan pendidikan kepada publik, maka sewajarnya juga menyampaikan bagaimana upaya masyarakat mencegah masalah berkaitan dengan dampak perubahan iklim," katanya.

Ia juga menyatakan pihaknya ingin mengajak wartawan dan perusahaan pers lebih peduli terhadap isu khusus yang dampaknya sudah cukup lama dirasakan masyarakat luas, seperti naiknya permukaan laut, perubahan pola musim tanam dan cuaca tidak menentu.

Ditanyakan tentang pembicara yang akan tampil, dia menyebutkan beberapa nama, di antaranya Ir. Achmad Gunawan, MAS (Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Lucia Izaak (Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Ambon), Marthin Haullussy (Direktur Yayasan Pengembangan Alam Raya dan Masyarakat Niaga), dan Nabiha Shahab (Kandidat Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia).

Achmad Gunawan akan menyampaikan materi tentang pemahaman dasar perubahan iklim, pentingnya penguatan kapasitas dan tantangannya, Lucia Izaak mengupas tentang masalah penanganan perubahan iklim di Ambon dan Maluku, dan Marthin Haullussy tentang Maluku dalam bayang-bayang perubahan iklim.

Sedangkan Nabiha Sahab akan membawakan materi Catatan Meliput Perubahan Iklim.

Sebagai tambahan, Priyambodo RH akan menyajikan materi Kiat Menulis Online, dan Warief Djajanto Basorie (pengajar LPDS) akan menyajikan materi Menulis Efektif Perubahan Iklim.

Lokakarya Meliput Perubahan Iklim merupakan kerja sama LPDS dengan Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia untuk tahun ketujuh.

Sebelumnya, Kota Ambon pernah menjadi lokasi lokakarya pemahaman kode etik jurnalistik (KEJ) dan peliputan di wilayah konflik yang diselenggarakan LPDS dengan dukungan Kedubes Kerajaan Norwegia.

Priyambodo menambahkan, alumni lokakarya yang aktif berkarya jurnalistik berpeluang mendapatkan jatah meliput ke daerah lain di luar provinsinya.

Tahun lalu, dua alumni yang meraih juara lomba karya jurnalistik, yaitu Helti Marini Sipayung (LKBN Antara) dan Firmansyah (Kompas.com) mendapat hadiah tiket dan akomodasi meliput Konperensi Para Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (COP) 21 di Paris, Prancis.

"Berbagai kegiatan yang dilakukan LPDS bersama Kedubes Norwegia ini diharapkan dapat lebih memacu semangat berjurnalisme di kalangan wartawan," kata Priyambodo.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016