London (ANTARA News) - Maestro piano Indonesia, Dwiki Dharmawan, berkolaborasi dengan musisi dari sejumlah negara, tampil menawan dalam konser musik yang menebarkan perdamaian di Roma.

Dalam pertunjukan di klub jaz ternama Kota Roma, di pinggir Sungai Tiberina melintasi pusat kota itu, musisi kelas dunia tersebut menyuguhkan berbagai nomor fusion jaz, termasuk lagu daerah, seperti Paris Barantai, Bubuy Bulan, Ilir-Ilir, dan Janger, yang aransemennya secara khusus dalam irama jaz dengan sentuhan etnik.

Pensosbud KBRI Roma Aisyah Allamanda kepada Antara London, Selasa, mengatakan kepiawaian bermusik mereka memukau para pengunjung yang memadati tempat pertunjukan.

Penyanyi Ita Purnamasari melantumkan lagu Ilir-Ilir dengan iringan Dwiki, sedangkan diplomat KBRI Roma Charles Hutapea yang pemain saksofon, turut memeriahkan suasana.

Konsep panggung terbuka sebagai lokasi pertunjukan menjadikan wisatawan dan penduduk setempat yang tengah lalu lalang di salah satu pusat keramaian Kota Roma itu, ikut menikmati suguhan musik jaz Dwiki Dharmawan dan rekan-rekannya.

Senja musim panas di kota itu, katanya, terasa menambah hangatnya suasana pertunjukan.

Konser diadakan KBRI Roma didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dilaksanakan sebagai upaya mempromosikan musik Indonesia sekaligus menjadi wahana dialog kebudayaan antarbangsa dengan membawa pesan perdamaian.

Dubes RI di Roma Esti Andayani mengatakan musik merupakan bahasa universal yang dapat dipahami siapapun tanpa memandang latar belakangnya.

Untuk itu, KBRI Roma menghadirkan musik jaz yang kaya akan interpretasi sebagai wahana kolaborasi antarbangsa dalam menyuarakan perdamaian dan persahabatan.

Pemilik klub jaz, Gregory, menyatakan kagum atas kepiawaian Dwiki bermain musik. Pada dasarnya ia selektif memilih musisi yang akan tampil di klub miliknya.

"Saya pribadi tidak menyukai musik jaz yang memiliki sentuhan fusion. Namun, KBRI Roma berhasil meyakinkan musisi Indonesia memang pantas diapresiasi dan kolaborasi dengan artis yang tampil malam ini mampu menyuguhkan improvisasi yang amat menarik," ujar Gregory.

Damiano, salah satu penduduk Kota Roma usai menonton pertunjukan itu, menyatakan selama ini ia mendengar keragaman dan kekhasan musik tradisional Indonesia.

Namun, pada malam itu, ia mengaku menyaksikan pertunjukan musisi Indonesia yang patut diperhitungkan di ranah musik internasional.

Dalam kesempatan terpisah, gitaris Kamal Musallam dari Jordania mengatakan Indonesia menjadi contoh keharmonisan sosial budaya.

Ia mengaku menyaksikan sendiri meskipun wilayahnya sangat luas dan penduduknya beragam, Indonesia dapat menjadi contoh keharmonisan bermasyarakat.

Konser dialog antarbudaya dan promosi perdamaian itu, ujarnya, menjadi relevan karena diinisiasi Pemerintah Indonesia.

Dwiki Dharmawan menyatakan puas dengan pertunjukan pada Minggu (16/7) malam yang dihadiri Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan.

Sambutan positif baik dari pengunjung maupun rekan musisi menjadikan penampilan itu sebagai penutup yang manis bagi rangkaian turnya Eropa.

Roma merupakan kota persinggahan terakhir Dwiki Dharmawan. Sebelumnya, Dwiki tampil di London, Wina, Zagreb, Munich, dan Sofia dalam rangkaian tur musim panas 2017 yang dilaksanakan sejak 4 Juli lalu.

(Berita: Dwiki Dharmawan pukau pecinta jazz di London)

(Berita: Dwiki Dharmawan awali tur Eropa di London)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017