Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia di Cairo Helmy Fauzy menyambut kedatangan kloter pertama para calon mahasiswa yang akan menempati asrama mahasiswa Indonesia di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Asrama Mahasiswa Indonesia yang dibangun sejak 2015 tersebut mulai digunakan untuk calon mahasiswa Indonesia tahun akademik 2017/2018 yang akan belajar di universitas tertua di dunia tersebut, demikian rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.

"Asrama mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Al-Azhar digagas oleh Duta Besar A.M. Fachir dalam sebuah Lokakarya Dukungan terhadap Peningkatan Prestasi Mahasiswa Indonesia pada April 2008 yang dihadiri oleh seluruh stake-holder dari Indonesia dan Mesir," kata Dubes RI di Kairo Helmy Fauzy dalam kesempatan tersebut.

Pembangunan komplek asrama yang terdiri atas 4 gedung asrama dan 1 dapur umum rampung pada akhir tahun 2015. Pada awal 2016 telah diadakan upacara penyerahan hibah berupa gedung asrama dari Pemerintah RI yang diwakili oleh Duta Besar RI Cairo kepada Al-Azhar yang diwakili oleh Deputy Grand Sheikh Al-Azhar, kata Dubes.

Pada awal tahun akademik 2017/2018 ini, asrama yang berkapasitas 1200 orang tersebut mulai dihuni oleh 900 mahasiswa Indonesia dan 300 mahasiswa Mesir.

Mahasiswa Indonesia calon penghuni asrama tiba di Mesir secara bergelombang sejak tanggal 12 September hingga 30 September 2017.

Acara tersebut juga dihadiri juga oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Usman Syihab, MA, Kepala Lembaga Asrama Mahasiswa Asing Al-Azhar, Brigjen Ismail, Kepala Kantor Urusan Mahasiswa Asing Al-Azhar, Prof Dr Said.

Dubes Helmy mengatakan, Al-Azhar sudah banyak memberikan kemudahan kepada mahasiswa Indonesia dan Grand Sheikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad Tayeb memberikan perhatian yang sangat serius kepada mahasiswa Indonesia. "Karena beliau berharap Anda sekalian nantinya akan menjadi duta-duta Al-Azhar yang menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran di tanah air kita," katanya.

Helmy Fauzy, mantan anggota DPR Komisi I itu mengatakan bahwa KBRI Cairo bekerja sama dengan Al-Azhar untuk berusaha selalu memenuhi kebutuhan keilmuan penghuni asrama, agar mereka tidak mencari guru di luar yang direkomendasikan oleh Al-Azhar, karena jika salah memilih guru, bisa terjebak kepada aliran yang justru menyimpang dari ajaran Islam yang benar.

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017