Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Amerika Serikat terus mempererat kerja sama kemaritiman terutama di bidang kelautan dan hukum laut salah satunya melalui The 2nd Indonesia-United States Oceans Law and Maritime Policy Dialogue yang digelar pada 28-29 Matet 2018.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan kegiatan itu merupakan pertemuan kedua antara Indonesia dan AS dalam kesepakatan kerja sama bilateral pada 2016.

"Tujuannya agar kedua negara sama-sama memahami kebijakan masing-masing, khususnya mengenai kelautan dan juga bagaimana pemahaman kedua negara mengenai konvensi hukum laut," katanya.

Dialog bilateral itu dihadiri perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri dan wakil dari lembaga-lembaga yang berkaitan.

Sementara delegasi Amerika Serikat menghadirkan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Angkatan Laut AS, Penjaga Pantai AS dan wakil dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.

Havas menjelaskan peningkatan kerja sama maritim antara Indonesia dan Amerika Serikat ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dan United States Coast Guard yang dilakukan dalam dialog tersebut.

Amerika Serikat mengundang Indonesia untuk menjadi bagian The Safe Ocean Network Steering Committee.

Negeri Paman Sam juga menindaklanjuti dukungan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah East Asia Summit Marine Litter Conference.

Dalam kesempatan itu, Indonesia mengundang Amerika Serikat untuk hadir dalam gelaran ASEAN Regional Forum Marine Litter Project.

Selain bidang kedaulatan maritim kedua negara, dialog membahas penjagaan dan pemeliharaan situs kapal penjelajah USS Houston yang karam di Teluk Banten pada Perang Dunia ke II.

Havas menambahkan, agenda dialog tersebut dinilainya sangat strategis bagi kedua negara. Pemerintah Amerika Serikat juga sangat menaruh perhatian, terlihat dari jalannya dialog yang sangat dinamis.

"Nantinya, sebagai tindak lanjut, akan ada training, semacam pengiriman PNS untuk magang ke Amerika Serikat dan sebaliknya. Kemudian, sekolah khusus kemaritiman di Amerika yang dapat dijadikan platform, untuk dijadikan contoh sekolah kemaritiman di tingkat pemerintah daerah dan juga pusat. Selain itu kerja sama guna mengatasi masalah `illegal fishing` dan juga kerja sama menanggulangi sampah laut," ungkapnya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018