Pekanbaru (ANTARA News) - Provinsi Riau memiliki daya tarik untuk mendatangkan wisatawan dari negara serumpun Malaysia untuk melakukan kunjungan wisata selama bulan Ramadhan 1439 H.

Ketua rombongan tur wisatawan mancanegara asal Malaysia, Mohd Rezwan Bin Alias, di Pekanbaru, Senin, mengatakan animo warga "negeri jiran" berkunjung ke Indonesia, khususnya Provinsi Riau, tidak terlalu terpengaruh oleh isu terorisme yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Meski pemerintah Malaysia sudah mengeluarkan "travel advice" terhadap kunjungan ke Indonesia, namun tidak menyurutkan niat sebanyak 13 turis di dalam rombongannya untuk mengunjungi Riau.

"Setelah terjadinya tragedi (teror) itu, pada awalnya kita merasa bimbang. Tapi setelah sampai di Riau kita merasa aman, nyaman dan juga sangat merasakan keramahan masyarakat Riau yang begitu baik kepada kami para pelancong dari negara Malaysia," kata Mohd Rezwan.

Kementerian Pariwisata RI menyatakan setidaknya ada 14 negara yang telah mengeluarkan "travel advice" atau imbauan perjalanan kepada warga negara yang akan dan tengah melakukan perjalanan ke Indonesia. Negara yang memberikan "travel advice" kepada warganya untuk berkunjung ke Indonesia dimulai dari Inggris, Amerika, Polandia, Singapura dan menyusul negara Kanada, Swiss, Australia, Brasil, Irlandia, Malaysia, Hongkong, Selandia Baru, Filipina, dan Perancis.

Menurut Rezwan, belasan wisatawan Malaysia tersebut sengaja datang ke Riau untuk mengunjungi Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak. Kunjungan wisatawan mancanegara ini merupakan program berwisata untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan 1439 Hijiriah, sekaligus melaksanakan kegiatan amal yang berlangsung selama empat hari mulai tanggal 26 hingga 29 Mei 2018.

"Saya mengimbau dan mengajak para wisatawan mancanegara lainnya untuk datang ke Indonesia khususnya Provinsi Riau, karena banyak tempat-tempat wisata yang sangat menarik dan aman untuk dikunjungi dan kami sengaja melakukan kegiatan ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, untuk mengambil keberkahan bulan Ramadhan yang mulia," katanya.

Ia menjelaskan sejumlah tempat wisata yang dikunjungi oleh rombongan tersebut pada hari pertama adalah melawat ke Masjid Raya An-Nur di Kota Pekanbaru sekaligus melaksanakan shalat dzuhur. Kemudian mereka bertolak menuju Kabupaten, dan dalam perjalanan menyempatkan singgah di monumen Pompa Angguk minyak di daerah Minas.

Setibanya di Siak, mereka singgah di jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, berbuka puasa dan pada malam harinya melaksanakan shalat tarawih di Islamic Center Siak Sri Indrapura.

Lawatan pada hari ke dua, adalah ke Panti Asuhan As Shidiqie serta Madrasah Masjid Sultan kemudian menuju ke Istana Siak, melihat kapal Kato, mesjid dan makam Sultan, Balai Kerapatan Tinggi, kampung Tionghoa, dan Plaza Sungai Jantan.

Selanjutnya kembali menuju Kota Pekanbaru, mengunjungi objek wisata Alam Mayang, Perpustaan Daerah Soeman H.S, sholat Ashar di mesjid Agung An Nur, mengunjungi Balai Adat Melayu Riau, dan pada sore harinya berbuka bersama dilanjutkan sholat Tarawih di Mesjid An Nur Pekanbaru.

Pada hari ke tiga, pada wisatawan melancong ke Pasar Bawah, souvenir shop, Masjid Raya Pekanbaru, dilanjutkan dengan lawatan ke kawasan heritage (Istana Hinggap, pelabuhan lama, rumah Syah Bandar, tugu titik Nol Pekanbaru, rumah tenun serta rumah singgah Sultan) kemudian berbuka bersama anak yatim di panti asuhan Hikmah. Selanjutnya shalat tarawih dan pada hari terakhir kegiatan rombongan diawali sholat subuh berjamaah di Mesjid, kemudian membeli souvenir dilanjutkan menuju ke airport dan kembali Kuala Lumpur.


Baca juga: 15 ton daging kerbau beku terjual di Pekanbaru

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018