Banda Aceh  (ANTARA News) - Tim SAR Banda Aceh mengevakuasi 24 nelayan setelah kapal mereka karam akibat dihantam badai dan menabrak karang di Perairan Pulau Bunta, Kabupaten Aceh Besar.

 Kepala Kantor SAR Banda Aceh Hari Adi Purnomo di Banda Aceh, Minggu, mengatakan, nelayan korban kapal karam yang dievakuasi tersebut semuanya selamat.

 "Mereka dievakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 pada Minggu (19/8) dan selanjutnya tiba di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh pada pukul 10.50," kata Hari Adi Purnomo.

 Hari Adi menyebutkan, evakuasi dilakukan setelah ada laporan masyarakat yang menyebutkan kapal nelayan dengan nama KM Rahmat Ilahi dengan anak buah kapal 24 orang karam di Perairan Pulau Bunta.

 Kapal nelayan tersebut berasal dari Lampulo, Banda Aceh. Titik kapal nelayan tenggelam dengam jarak 12 mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, atau sebelah selatan Pulau Bunta yang bersisian dengan Kepulauan Pulau Aceh.

 Berdasarkan laporan tersebut, kata Hari Adi, tujuh personel SAR Banda Aceh bergerak dengan KN Kresna 232. Kapal SAR tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WIB.

 "Proses evakuasi sempat terkendala karena cuaca. Namun begitu, semua nelayan akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.15 WIB. Semuanya dalam keadaan selamat," kata Hari Adi Purnomo.

 Adapun 24 nelayan yang dievakuasi tersebut yakni Nurdin (39 tahun), Bustami (48 tahun), Nihtahudin (29 tahun), Nazarudin (27 tahun), Safrizal (38 tahun), Khairul Rizal (24 tahun), Maryunis (31 tahun), Sulaiman (32 tahun).

 Kemudian, Ismail Daud (73 tahun), Amirudin (30 tahun), Mukhtar (28 tahun), Faisal (31 tahun), Safrizal (23 tahun), Andrian Saputra (26 tahun), Hendri Syaputra (22 tahun), Sulaiman Daud (72 tahun), Ishak (32 tahun).

 Serta Muhammad (18 tahun), Hazmi (20 tahun), Irwan (22 tahun), Zulkifli (32 tahun), Syamsudin (28 tahun), Ali Imran (32 tahun), serta Muara Siregar (52 tahun). (KR-HSA).
 
 Baca juga: Bea Cukai perketat pengawasan di perairan Aceh 
Baca juga: Ahli dari Jepang khusus didatangkan, latih nelayan olah ikan tuna

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018