Vientiane, Laos, (ANTARANews) - Banjir akibat topan baru-baru ini di Laos telah menewaskan sedikitnya 46 orang sementara 97 orang hilang dan empat orang cedera, demikian laporan terkini dari Komite Nasional Pemantauan dan Pencegahan Bencana.

Sebanyak 82.460 keluarga --yang terdiri atas sebanyak 236.188 orang -- di 79 kabupaten, 14 provinsi dari 18 provinsi di negeri tersebut, terpengaruh oleh banjir setelah Topan Tropis Son-Tinh dan Bebinca membawa hujan lebat dari pertengahan Juli sampai pertengahan Agustus, kata harian lokal Vientiane Times pada Rabu (21/8).

Sebanyak 11.383 orang telah kehilangan tempat tinggal dan kini berada di tempat berteduh sementara, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. Sebanyak 120 sekolah telah rusak, sehingga menim bulkan tantangan bagi dimulainya tepat waktu tahun ajaran baru, yang dimulai pada 1 September.

Sebanyak 62.980 hektare sawah dan 41.879 hektare tanaman lain telah tergenang air, 208 sistem irigasi telah rusak, dan ribuan ternak serta unggas telah mati.

Sebanyak 138 jalan dan 26 jembatan telah rusak, sementara kerugian diperkirakan mencapai lebih dari 15,8 miliar kip (sebanyak 1,9 juta dolar AS). Perhitungan terakhir memperlihatkan bahwa 27 sistem penyaluran air, 26 apotek, 36 kuil, 64 tiang listrik dan bangunan lain juga telah rusak.

Sementara itu, penilaian mengenai kerugian dan kerusakan masih dilakukan di Kabupaten Sanamxay, Provinsi Attapeu, tempat satu bendungan jebol, sehingga mengakibatkan bencana terbesar dalam beberapa dasawarsa. Para pejabat Laos mengatakan enam dari 13 desa yang terpengaruh benar-benar disapu oleh banjir, yang menewaskan puluhan orang dan membuat banyak orang lagi hilang.

Baca juga: 34 tewas, 100 orang hilang akibat bendungan jebol di Laos

Komite tersebut mengatakan ada kebutuhan mendesak akan tenda, toilet, listrik, air bersih, alat kebersihan, makanan kering, beras dan obat.

Alat rumah tanggal keperluan dasar buat perempuan, perlengkapan pembangunan untuk memperbaiki rumah yang rusak, makanan bergizi buat anak yang berusia di bawah lima tahun juga diperlukan.

Berkat bantuan dan dukungan yang terus diberikan dari berbagai sektor, negara sahabat dan organisasi internasional, sangat banyak pasokan bantuan telah dibagikan kepada mereka yang memerlukan.

Dari 24 Juli sampai 17 Agustus, lebih dari 18 miliar kip (sebanyak 2,1 juta dolar AS), lebih dari 32 juta baht Thailan (sebanyak satu juta dolar AS) dan lebih dari 12,2 juta dolar AS disumbangkan, kata komite itu.

Lembaga yang bertanggung-jawab menyatakan mereka telah menghadapi kesulitan dalam pengangkutan pasokan bantuan dari gudang di Vientiane, Attapeu dan Champassak ke pusat penampungan sementara di tengah hujan lebat yang terus mengguyur sehingga memutus jalan, merusaka jembatan dan membuat Kabupaten Sanamxay tertimbun lumpur.

 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018