Surabaya (ANTARA News) - Kiai-kiai sepuh Jawa Timur berkumpul menyikapi perkembangan politik membahas Pemilihan Presiden 2019 sekaligus sebagai ajang silaturahim di kediaman Wakil Gubernur Saifullah Yusuf di Surabaya, Senin.

"Pertemuan ini silaturahim dan agenda rutin membahas perkembangan politik sehingga suasana tetap kondusif," ujar Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, kepada wartawan di Surabaya.

Beberapa kiai yang hadir antara lain KH Zainuddin Jazuli dan KH Nurul Huda Jazuli dari Pesantren Ploso, Mojo, Kediri, KH Miftachul Ahyar dari Surabaya, KH Anwar Iskandar dari Al Amin Kediri, KH Idris Hamid dari Pasuruan, KH Nawawi Abdul Djalil dari Pasuruan dan KH Anwar Mansyur dari Lirboyo Kediri.

Selain itu, turut hadir KH Ubaidillah Faqih dari Langitan Tuban, KH Nuruddin Abdurahman dari Bangkalan, KH Safiudin Wahid dari Sampang, KH Fakhrillah Aschal serta sejumlah ulama dan kiai sepuh lainnya.

Gus Ipul, yang juga salah seorang Ketua PBNU tersebut mengakui belum semua kiai memutuskan kepada siapa arah dukungan di Pilpres mendatang, tapi ada juga yang sudah mendukung Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

Kendati demikian, kata dia, bagi para kiai yang sudah memutuskan untuk mendukung pasangan calon sepakat untuk saling menghormati dan tidak terjebak di perselisihan.

"Para kiai umumnya juga masih melakukan ijtihad politik berdasarkan akal sehat, dicermati beberapa bulan ke depan, baru kemudian dipilih mana yang lebih bermanfaat untuk umat," ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren An Nur Bululawang I, Malang, KH Ahmad Fahrur Rozi yang ikut pada pertemuan tersebut mengakatakan para kiai saling memberikan masukan dan mendengarkan saran dari para kiai yang telah didatangi, baik dari kubu Jokowi maupun Prabowo.

"Musyawarah ini mendengarkan laporan ulama yang sudah melakukan komunikasi dengan pihak lain. Ada yang komunikasi dengan Prabowo, tapi ada juga dengan Jokowi," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya.

Di sisi lain, para kiai-kiai tersebut merestui gerakan #2019PilpresCeria dan berharap proses demokrasi tahun depan berjalan penuh kedamaian serta keceriaan, sekaligus mengakhiri aksi saling "serang" kedua kubu.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018